Hidayatullah.com- Temuan jurnalis investigavif asal Amerika (Serikat (AS), Allan Nairn perlu dicermati dan dikornfirmasi kebenarannya.
Demikian keterangan yang disampaikan oleh Direktur CIIA, Harist Abu Ulya kepada hidayatullah.com menanggapi Allan Nairn yang baru saja melaporkan Hendropriyono kepada Komnas HAM terkait kasus Talangsari dan pembuhunan akifis HAM Munir, Selasa (04/11/2014) Kemarin.
Menurut Harits dari pernyataan Hendropriyono yang banyak diberitakan oleh media. Dimana Hendropriyono mengatakan bahwa kasus Talangsari adalah kasus bunuh diri itu bisa menjadi informasi baru untuk digali.
“Sebetulnya kunci kasus-kasus yang dilakukan oleh Hendropriyono terletak pada pemerintahan saat ini yaitu ada keinginan menindaklanjutinya atau tidak?” ujar Harist.
Menurut Harist, saat ini tinggal pemerintah yang harusnya punya perhatian untuk menyelesaikan kasus-kasus lama seperti kasus pembunuhan aktifis HAM Munir maupun kasus Talangsari.
“Saya sendiri pesimis kasus itu akan ditindaklanjuti, sebab Hendropriyono memiliki posisi yang kuat di lingkaran pemerintahan saat ini,” tutup Harist. [Baca: CIIA: Hendropriyono Makin Dekat Dengan Megawati]
Sementara itu, Harist menuturkan bahwa untuk kepentingan dalam negeri seperti masuknya orang asing, terbuka lebar di Indonesia. Padahal kepentingan orang-orang asing yang masuk ke Indonesia belum tentu sesuai dengan kepentingan nasional bangsa Indonesia.
“Dengan berkedok demokratisasi dan hak asasi manusia membuat mereka dengan mudah mengolah isu-isu dan memasukkan kepentingan-kepentingan mereka,” tutup Harist.
Nama Allan Nairn mendadak terkenal setelah tampil di hadapan publik Indonesia setelah membuka wawancara pengakuan Prabowo Subianto soal kasus penculikan aktivis 1998 bertepatan dengan Pemilu Presiden.
Setelah itu, Allan kembali membongkar pengakuan bekas Kepala BIN Hendropriyono soal berbagai kasus pembunuhan. Allan Nairn sudah menuangkan pengakuan Hendro dalam wawancaranya dalam tulisan di blogsite pribadinya, www.allannairn.org yang berjudul “Breaking News: Gen. Hendropriyono Admits “Command Responsibility” in Munir Assassination. Says Talangsari Victims “Committed Suicide.” Agrees to Stand Trial for Atrocities; Legal Implications for As’ad, Wiranto, CIA. Hendropriyono: Part 1″. Tulisan itu dikeluarkan Senin (27/10/2014).
Namun itu hanya bagian kecil dari isi wawancara Allan dengan Hendro. Allan mengaku akan mengeluarkan pengakuan Hendro lainnya. Terutama terkait kasus pembantaian Talangsari, Lampung.*