Hidayatullah.com–Masyarakat Indonesia semakin kritis dalam mengamati kebijakan yang dibuat pemerintah. Hal ini terlihat dari survei approval rating terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK).
CEO Cyrus Network Hasan Nasbi menjelaskan, survei tersebut dilakukan kepada pendukung calon presiden Prabowo Subianto dan Jokowi saat pemilihan Presiden pada April 2014. Menurut survei, 54 persen responden mengaku menjadi pemilih Jokowi.
Meski beberapa kebijakan pemerintah Jokowi dinilai cukup baik, Hasan mengatakan persentase elektabilitas Jokowi-JK hanya turun 2 persen apabila pilpres kembali dilakukan hari ini.
“Itu tentu jadi modal kuat pemerintahan Jokowi-JK untuk tetap percaya diri. Namun pemerintah perlu bersikap hati-hati pasalnya masyarakat cenderung lebih kritis dalam mengamati setiap kebijakan pemerintah,” ujar Hasan Nasbi di Jakarta, Ahad (21/12/2014) dikutip CNN Indonesia.
Menurut Hasan, hal ini disebabkan karena ada tokoh seperti Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, dan Jusuf Kalla dalam penyusunan kabinet dan kebijakan pemerintah.
Sebanyak 83 persen menilai Megawati memiliki pengaruh yang cukup besar dalam setiap kebijakan yang dibuat pemerintah.
Selain itu, responden juga menilai hasil kerja para menteri. Hanya ada empat menteri yang mendapat perhatian lebih dari masyarakat. Pertama, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. 29 persen responden menilai Susi adalah menteri yang paling menjanjikan dari sisi kinerja.
Kedua, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani. Hanya 10 persen responden yang merasa yakin Puan memiliki kinerja baik.
Ketiga, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan.
“Yang menilai kabinet kerja sebagai kabinet yang bagus itu kurang dari 50 persen, yang menilai buruk hanya 8,5 persen. Sedangkan sisanya sekitar 40 persen cenderung netral,” jelasnya.
Cyrus juga melakukan survei terhadap Jaksa Agung HM Prasetyo. Sebanyak 40 persen responden yang awalnya merasa yakin terhadap Prasetyo turun menjadi 38,3 persen ketika mengetahui latar belakang Prasetyo sebagai kader dan politikus Partai Nasdem.
Namun secara keseluruhan, 70 persen responden yakin pemerintahan Jokowi-JK akan membawa perbaikan dan kesejahteraan bagi Indonesia.
Survei tersebut memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error sebesar 3,1 persen. Survei dilakukan terhadap 1.220 orang di 33 provinsi pada 1-7 November 2014.*