Hidayatullah.com– Ketua Yayasan Sinergi Foundation Sepriyanto menyampaikan bahwa secara garis besar strategi pengalokasian bantuan disalurkan ke tiga lokasi pengungsian.
“Pertama, di lokasi pengungsian SKB Aceh Tamiang. Alhamdulillah, saat ini kondisinya sudah relative normal dan kita memberikan program trauma helling di lokasi itu,” kata Sepriyanto kepada hidayatullah.com, Ahad (24/05/2015) pagi.
Pada awalnya, lanjut Sepriyanto, tim sinergi nge-drop berbagai kebutuhan khusus seperti perlengkapan shalat, pakaian, sendal, matras, alas tidur, higiene kits, al-Qur’an dan sebagainya serta melakukan pendampingan di lokasi pengungsi tersebut.
“Kita juga punya relawan komunitas psikologi yang menghandle Happy Center di pengungsian (SKB Aceh Tamiang),” imbuh Sepriyanto.
Untuk lokasi pengungsian kedua, kata Sepriyanto, ada di daerah Pelabuhan Kuala Langsa. Dimana, lanjutnya, awal pertama datang tim sinergi membantu penyediaan kebutuhan pengungsi seperti di SKB Aceh Tamiang, tetapi tidak melakukan pendampingan pada para pengungsi.
“Di lokasi tersebut kita pasang posko kerjasama dengan Mahasiwa Pecinta Alam (Mapala),” ujar Sepriyanto.
Sementara untuk lokasi pengungsian yang ketiga, kata Sepriyanto, berada di daerah Bayeun, Aceh Timur.
“Tadi malam kita baru selesai bangun 10 pintu MCK, lalu ngedrop 7 unit dispenser lengkap dan 8 unit kipas angin di daerah Bayeun, Aceh Timur,” ungkap Sepriyanto.
“Hari ini kita turunkan Tim Asesment untuk membuka Happy Center juga di Bayeun, Aceh Timur,” imbuh Sepriyanto.
Sepriyanto menyampaikan bahwa tim sinergi foundation sudah membentuk sebuah komitmen dan kesepakatan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh untuk membuka posko permanen di Bayeun, Aceh Timur.
“Tetapi kita baru stay di sana dalam dua hari ke depan. Itulah kondisi tim sinergi foundation di pengungsian,” ujar Sepriyanto.
Sepriyanto menyampaikan bahwa tim sinergi foundation tidak stay penuh di lokasi pengungsian, tetapi lebih fokus kepada pemenuhan kebutuhan para pengungsi Rohingya.
“Kita lebih fokus untuk memenuhi kebutuhan bagi para pengungsi Rohingya. Posko induk kita ada di Tamiang dan jaraknya hanya 30 KM ke Langsa dan 45 KM ke Bayeun,” pungkasnya.*