Hidayatullah.com– Lolosnya tayangan film religi berjudul “Dia Tetap Ibuku” yang menuai kritik dan protes keras dari sebagian pihak, itu murni tidak ada unsur kesengajaan sama sekali dari pihak MNC TV.
Demikian pernyataan disampaikan Direktur Program dan Produksi MNC TV, Endah Hari Utari menegaskan kembali guna menanggapi kegaduhan akibat kritik dan protes publik kepada MNC TV yang telah menayangkan Film Televisi (FTV) berjudul “Dia Tetap Ibuku”.
Diberitakan sebelumnya, film relgi itu dinilai telah mengkampanyekan nikah mut’ah (kawin kontrak,red) yang itu jelas-jelas telah dilarang di dalam syariat Islam. Bahkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa nikah mut’ah itu haram. [Baca: Terkait Film Bertema Mut’ah, MUI: MNC TV Harus Minta Maaf Kepada Umat Islam]
“Hal itu bisa terjadi karena memang ada kesalahan teknis. Demi Allah itu murni nggak ada unsur kesengajaan,” kata perempuan yang akrab disapa Uut kepada hidayatullah.com, usai acara bedah film seri, “Sholahuddin al-Ayyubi, Sang Pembebas Baitul Maqdis” di Lantai 4 Kantor MUI Pusat, Jalan Proklamsi No.51, Menteng, Jakarta Pusat, Jum’at (26/06/2015).
Kalau melihat konteks film religi yang berjudul, “Dia Tetap Ibuku” secara keseluruhan, maka, menurut Uut, itu sebetulnya sama sekali tidak membenarkan adanya nikah mut’ah (kawin kontrak,red).
“Sebetulnya, memang ada kalimat dialog yang luput dari kontrol kami, yang harusnya itu dipotong tetapi ternyata masih bisa lolos. Saat itu dengan cepat, kami segera membuat surat resmi kepada MUI bahwa kami menyatakan tidak sengaja melakukan kesalahan itu, dan ‘human error’ sekali sampai bisa seperti itu,” ungkap Uut.
Uut menambahkan jika sekarang film tersebut sudah ditarik oleh pihak MNC TV, serta telah membuat surat pernyataan resmi jika itu murni kesalahan pihak MNC TV.
“Begitu juga kami sampaikan permohonan maaf jika ada pihak-pihak yang merasa terganggu dengan adanya tayangnya film itu. Kami pun akan mengambil hikmah dari kesalahan ini, dengan lebih teliti lagi dalam melihat area-area yang krusial dan rawan sehingga kita bisa memperketat kontrolingnya,” papar Uut.
“Kalau satu lolos akan ada filtering lagi dan filtering lagi, dan mudah-mudahan kesalahan kami ini nggak akan terjadi lagi,” tambah Uut berharap.
Selain itu, Uut menegaskan bahwa informasi yang menyatakan MNC TV itu seolah-olah telah disusupi oleh aliran tertentu, menurutnya itu tidak benar sama sekali.
“Jadi terkait dengan informasi seolah-olah MNC TV disusupi oleh aliran tertentu, masyaAllah itu sama sekali nggak benar,” pungkas Uut.*