Hidayatullah.com- Pimpinan Umum Hidayatullah Ustadz Abdurrahman Muhammmad menuturkan, proses membangun Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan program utama sebuah lembaga, tak terkecuali Hidayatullah.
“Ini yang melatarbelakangi lahirnya Hidayatullah Training Center (HiTC) untuk menguatkan dan mengembangkan SDM agar bisa bersaing dengan positif dan spirit perjuangan atau fastabiqul khairat,” kata Abdurrahman saat memberi tausyiah pada acara Training Kepemimpinan Kepala Sekolah Hidayatullah Angkatan Kedua HiTC, di Depok, Jawa Barat (05/10/2015) malam.
Menurut Abdurrahman Kepala Sekolah merupakan pilar perjuangan yang bersentuhan langsung dengan mainstream tarbiyah dan dakwah.
Sementara itu, lanjut Abdurrahman, Hidayatullah adalah Ormas berbasis kader, sehingga pendidikan Hidayatullah bukanlah berorientasi kepada profit atau materi. Bukan masalah mahal, setengah mahal atau tidak membayar, sebab pendidikan memerlukan biaya tetapi yang terpenting tetap orientasi kader tersebut.
“Yakni penguatan terhadap standar sistem sosial dan kultur. Sistem sosial berdasarkan nilai-nilai filosofis dan paradigmatic,” imbuhnya.
Lebih lanjut lagi, Adurrahman menuturkan perubahan Hidayatullah dari organisasi sosial menjadi organisasi massa, sangat disayangkan apabila disalahpahami sebagian jamaah sebagai sebuah kebebasan yang terbuka tanpa taat kepemimpinan.
Karena itu, lanjut Abdurrahman, kepemimpinan hidayatullah mengambil kebijakan strategis yaitu perumusan konsep untuk alih konsepsi dan kultur Hidayatullah. Dengan adanya alih konsepsi maupun kultur yang dipadukan dengan keilmuan diharapkan ada kesempurnaan dan juga semangat untuk melihat Hidayatullah ke depan.
“Kita tidak perlu terjebak dengan perangkap masalah sosial dan politik. Kita tetap harus fokus atau memperhatikan lebih terhadap pengembangan SDM yaitu lembaga-lembaga pendidikan Hidayatullah yang sudah berdiri di seluruh Nusantara,” demikian Abdurrahman berpesan.
Menurut Abdurrahman training ini hanya pemicu untuk Kepala Sekolah supaya bisa menjadi lebih baik, sehingga diharapkan bisa mengembangkan diri lagi. Training ini, lanjutnya, juga sarana untuk wasilah pengalaman, keunikan dan kelebihan masing-masing pelaku pendidik atau pengkader.
“Hidayatullah sebagai lembaga perjuangan harus dipahami keunikannya, serta perbedaannya dengan lembaga perjuangan lainnya. Keunikan Hidayatullah adalah adanya kultur kepemimpinan,” demikian tandasnya.*