Hidayatullah.com – Isu terorisme yang disematkan kepada Islam menjadi perhatian khusus dalam International Conference of Islamic Scholars (ICIS) ke IV yang digelar di UIN Malik Ibrahim, Malang pada Senin hingga Rabu 23-25 November 2015.
Wakil Menteri Luar Negeri, Abdurrahman Mohammad Fachir, dalam sambutannya mengatakan, nilai terorisme dan radikalisme justru berlawanan dengan nilai-nilai Islam dan Keindonesiaan.
“Pendiri bangsa menjadikan Pancasila sebagai dasar negara yang menjunjung tinggi nilai perdamaian dan persatuan,” ujarnya.
Menurutnya, Islam dan juga khususnya kultur masyarakat Indonesia lebih mengedepankan dialog dan toleransi.
Karena itu, Fachir menyatakan bahwa pihaknya terus menyerukan penyebaran nilai-nilai perdamaian diantaranya dengan mengembangkan jaringan cendekiawan Muslim.
Ia juga berpesan dan menghimbau kepada masyarakat untuk mengoptimalisasikan sosial media dalam menyampaikan nilai kebenaran.
“Jadikan sosmed (sosial media) sebagai sarana menyebarkanluaskan nilai-nilai positif yang menggambarkan bahwa Islam adalah rahmatan lil ‘alamin,” jelasnya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Selain itu, Fachir juga melibatkan peran media untuk berkontribusi menyiarkan pesan kedamaian.
“Kita juga mencoba mengajak media agar ikut berkontribusi dalam menampilkan nilai-nilai Islam yang moderat,” pungkasnya.*