Hidayatullah.com– Kesadaran masyarakat global akan tren halal kini terus meningkat. Tidak hanya soal makanan dan minuman, tapi juga menyangkut wisata, mode, kosmetika, dan lainnya.
Hal itu diungkapkan Pimpinan Umum The Indonesia Halal LifeStyle and Business, Sapta Winandar, pada peluncuran majalah Halal LifeStyle di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Kamis (28/04/2016).
Ia menjelaskan, Indonesia dengan jumlah penduduk mencapai sekitar 250 juta jiwa yang mayoritas Muslim, menjadi potensi sangat besar dalam penerapan aspek halal.
Namun, kata mantan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini, Indonesia masih jauh tertinggal dengan negara lain. Di antaranya Malaysia, yang sudah puluhan tahun lalu menerapkan jaminan halal.
Sapta juga mencontohkan, Thailand yang hanya memiliki 5 persen penduduk beragama Islam, berani menyatakan diri sebagai tujuan wisata dan gaya hidup.
“Negara itu bahkan sudah mampu memasok makanan halal ke negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Korea juga sudah mendeklarasikan mempunyai 150 lebih restoran halal, sehingga menambah pelayanan para wisatawan Muslim yang datang ke sana,” jelasnya.
Akan Meningkat
Sapta mengungkap, halal merupakan merek dan identik dengan kebaikan, yang membuat sejumlah negara di dunia tidak ragu mengembangkan halal tourism.
“Mereka bahkan memiliki buku panduan wisata untuk Muslim sebagai pelayanan,” tukas Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah ini.
Ia berharap, lambat laun perkembangan halal di Indonesia juga terus meningkat.
“Terbukti Indonesia berhasil merebut tiga gelar terkait sektor wisata halal dalam World’s Best Halal di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Oktober 2015 lalu,” terangnya.
Rencananya, kata Sapta, pada 2016 ini The Indonesia Halal LifeStyle and Business akan terus mendongkrak giat halal di Indonesia. Di antaranya melalui gelaran Ramadhan Festival, Indonesia Halal Lifestyle Conference and Exhibition, dan pembuatan film tentang Halal LifeSytle.
Pada peluncuran majalah tersebut, turut hadir Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH. Ma’ruf Amin serta desainer sekaligus pelaku usaha mode Muslim, Dian Pelangi.*