Hidayatullah.com – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yambise meminta agar pihak kepolisian terus mengusut tuntas dan membongkar praktik kejahatan seksual terhadap anak.
“Karena ini sudah tercatat data kasus yang terus meningkat,” ujarnya dalam sebuah acara di televisi swasta, Selasa malam (07/09/2016).
Apalagi, menurut Yohana, menyembuhkan kembali anak-anak yang sudah terpapar penyimpangan seksual akan sulit.
Ia menjelaskan, anak-anak dalam belajar sesuatu diawali dengan ransangan terlebih dahulu. Dalam hal ini, terangnya, ada handphone, internet, film porno dan lain-lain.
“Itu yang membuat anak-anak terangsang dan menimbulkan respon. Apalagi kalau sudah dibuat iming-iming dan kemudian ada reward, ditambah mereka menikmati kenikmatan bahkan pujian, akhirnya membentuk satu perilaku yang sulit dirubah,” paparnya.
Mengerikan! 99 Anak Jadi Korban Eksploitasi Prostitusi Kaum Homo
Yohana menilai, anak-anak yang sudah terpapar demikian harus diberikan perlakuan khusus dan harus tetap dilindungi serta bersekolah.
“Pemerintah akan kecewa kalau mereka tidak bersekolah, karena itu hak mereka untuk mendapat pendidikan, bermain, tumbuh, berkembang dan berkreasi,” tukasnya.
Guru besar perempuan pertama dari Papua ini juga menyatakan, menurutnya negara lemah dalam membuat konsep antisipatif. Bahwa pada suatu saat dengan adanya perubahan global akab membuat adanya berbagai modus, seperti melalui online, yang tidak diduga.
“Kita harus berfikir kedepan, anak-anak kita seperti apa, harus ada model untuk mencegah anak-anak kita. Marilah kita semua lindungi anak-anak Indonesia,” pungkas Yohana.*