Hidayatullah.com—Tokoh Islam Bachtiar Natsir turut menanggapi serangan Zionis ‘Israel’ terhadap umat Islam Palestina di Masjid Al-Aqsha, Jum’at (15/4/2022). Ia menyebut serangan Zionis di bulan Ramadhan tersebut karena tak ingin keimanan umat Islam meningkat.
Dalam pesan suara yang diterima Hidayatullah.com, Senin (18/42022), Bachtiar Natsir mengatakan bahwa dengan serangan itu pasukan Zionis ingin menganggu ketenangan umat Islam, khususnya di Palestina, selama bulan Ramadhan. Zionis ‘Israel’, menurutnya, tak ingin umat Islam meningkatkan keimanan mereka.
“Apa yang kita lihat belakangan ini adalah sengaja mereka lakukan untuk merusak ketenangan umat Islam di bulan Ramadhan. Kenapa mereka harus merusaknya? Ini demi mengantisipasi tingkat keimanan umat Islam, jika menguat di bulan Ramadhan, menguat pula perlawanan terhadap mereka,” ujar Bachtiar.
Pendiri Ar-Rahman Qur’an Learning (AQL) tersebut mengatakan serangan pasukan Zionis menunjukkan mental destruktif yang sebenarnya telah direkam dalam Al-Qur’an.
“Ini semua menggambarkan apa yang telah digamabarkan dalam suarat Al-Isra’, khususnya ayat 4. Bahwa mental destruktif yang membawa pada kerusakan, dan bukan kerusakan kecil yang mereka lakukan. Itu dua kali disebutkan dalam Al-Qur’an, bahwa mereka akan melakukan kerusakan dua kali di muka bumi,” ujarnya.
Bachtiar juga mengungkap apa yang Zionis lakukan saat ini, adalah pengulangan atas yang mereka lakukan di masa lalu. Menurutnya, kaum Yahudi punya kecenderungan merusak tatanan peradaban, membawa pada kehancuran dan primitivisme.
“Sikap mereka ini sebetulnya sudah mengarah pada bentuk kerusakan kedua, di mana kesombongan mereka telah sampai pada puncaknya, ulwan kabiira, menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar,” ungkapnya.
Bachtiar pun menegaskan betapa Zionis ‘Israel’ tak ingin umat Islam itu beriman. Hal itu, ujarnya, karena umat Islam yang beriman pasti akan menolak apa yang Zionis perbuat.
“Mereka tidak pernah menginginkan orang-orang Islam itu beriman. Tidak pernah rela kalau umat Islam ber-Islam dengan benar. Karena sendirinya, orang Islam yang ber-Islam dengan benar itu akan anti pada penjajahan, penistaan tempat ibadah, penistaan agama, dan tidak akan mau kongkalikong dengan politik Yahudi,” katanya.
Bachtiar juga mengingatkan agar umat Islam di Indonesia mengambil pelajaran atas penjajahan Zionis ‘Israel’ di Palestina dan Baitul Maqdis. Ia mengingatkan bahwa kota Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha adalah kota suci dan masjid suci ketiga dalam Islam.
“Al-Aqsha sebagai kiblat pertama umat Islam dan kota suci ketiga umat Islam, tidak ada bedanya dengan Masjidil Haram, Masjid Nabawi. Tak ada bedanya, ujarnya.
Bachctiar pun menasehatkan agar umat Islam tak melepas perhatian dari urusan Baitul Maqdis ini. Ia mengungkap peradaban Islam tak dapat dibangun jika mengabaikan fakta bahwa salah satu kota sucinya sedang dinistakan.
“Dan harus menjadi fokus umat Islam dalam membangun peradaban. Tak akan terbangun peradaban Islam jika kita mengabaikan tanah suci kita yang dinistakan,” tuturnya.
Sebelumnya, kekerasan ‘Israel’ meningkat di seluruh wilayah Palestina sejak pasukan zionis menyerbu Masjidil Aqsha pada hari Jum’at (15/4/2022) di tengah bentrokan dengan jamaah, melukai ratusan orang.
Pada hari Ahad (17/4/2022), lebih dari 700 pemukim Yahudi ‘Israel’ memaksa masuk ke kompleks Masjidil Aqsa di bawah perlindungan ketat polisi untuk merayakan liburan Paskah Yahudi selama seminggu, yang dimulai pada hari Jum’at.*