Hidayatullah.com–Ketua Departemen Bidang Energi dan Energi Terbarukan DPP Partai Golkar Dedy Arianto mundur dari kepengurusan Partai Golkar karena tak setuju Golkar mendukung pasangan calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat di Pilkada DKI Jakarta 2017.
“Karena sebelumnya, beberapa kader partai sudah membuat rilis meminta DPP Golkar untuk mempertimbangkan kembali dukungan terhadap Ahok. Itu tak digubris. Karena itu saya nyatakan mundur dari Kepengurusan Golkar,” ujar Dedy dikutip laman Kompas, Senin (10/10/2016).
Meski begitu, ia menegaskan dirinya masih sebagai kader Golkar. Keputusan tersebut diambil karena merasa sikap Ahok tak sesuai dengan akidahnya.
Sebelumnya Dedy mengaku menolak mendukung Ahok dengan alasan perbedaan keyakinan dan ucapan Ahok yang melukai hati umat Islam. Tekait hal itu, Ace mengingatkan bahwa Golkar merupakan partai kebangsaan.
“Golkar berasas kebangsaan. Dasarnya bukan soal keyakinan kader tapi sejauh mana kinerja atau karya yang dimiliki kader,” ujarnya.
Dedy menyebut ada dua alasan yang menyebabkan dirinya mantap mundur sebagai pengurus. Ucapan Ahok terkait Surat Al Maidah 51 termasuk menjadi pemicu.
“Alasan pertama karena beda keyakinan. Yang kedua, Ahok melakukan kesalahan fatal yaitu melukai umat Islam. Sebelumnya kami juga sudah meminta DPP mempertimbangkan kembali dukungan ke Ahok,” ucap Dedy dikutip laman detik.com.
Sebelumnya, Tokoh Poros Muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia juga telah meminta partainya menarik dukungan terhadap Ahok-Djarot
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Figur Ahok yang kontroversial, menurut Doli, sudah tak relevan dengan doktrin karya kekaryaan serta Ikrar Panca Bhakti Golkar.
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengaku sudah menegur Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Fadel Muhammad.
Teguran diberikan karena Fadel sempat berkomentar di media massa bahwa Golkar akan mengevaluasi dukungan kepada Ahok terkait pernyataannya yang mengutip ayat Al-Quran.*