Hidayatullah.com– Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, sepanjang tahun 2016 organisasinya sengaja memfokuskan agenda pada pembelaan kaum mustadh’afin (lemah-tertindas).
Pembelaan tersebut, terang Dahnil, utamanya terhadap dua hal penting, yakni kebodohan dan kemiskinan.
“Tapi bukan hanya kebodohan melainkan juga pembodohan. Bukan hanya kemiskinan tapi juga memiskinkan,” ujarnya di Aula PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (29/12/2016).
Ini Alasan Pemuda Muhammadiyah Jadi Penjamin Penangguhan Penahanan Ranu
Dinilai Masih Sedikit yang Peduli
Di sisi lain, Dahnil menyayangkan masih sedikitnya orang yang peduli terhadap pembelaan kaum lemah-tertindas.
Padahal menurutnya, saat ini sangat marak penindasan terhadap rakyat miskin. Misalnya, kata dia, penggusuran permukiman di Jakarta yang mencerminkan pemodal adalah penguasa sesungguhnya.
“Seolah para pembuat kebijakan hingga presiden hanya sebagai boneka untuk melegalisasi kerakusan koorporasi ini,” ungkapnya.
Penguasa Dzalim Muncul Dinilai karena Lemahnya Amar Makruf Nahi Munkar
Karenanya, Dahnil mengungkapkan, pembelaan bagi kaum lemah-tertindas ini demi menghadirkan keadilan dan melawan kedzaliman.
“Setelah amar ma’ruf nahi munkar, kita gerakan amar adli nahi dzilmi,” pungkasnya.*