Hidayatullah.com–Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Wasekjen MUI) Pusat Tengku Zulkarnain meminta bukti kelompok-kelompok yang telah menfintah dan membenturkan dirinya dengan warga Dayak Kalimantan.
”Saya dituduh mengatakan Dayak kafir. Saya meminta dibuktikan, di mana dan kapan saya mengatakan itu?” ujarnya kepada hidayatullah.com, Sabtu (14/01/2017).
Sebelumnya, acara kegiatan dakwah Tengku Zulkarnain terganggu adanya kasus penghadangan sekelompok orang mengatasnamakan Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sintang saat akan turun dari pesawat di Bandara Susilo, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Tengku Zulkarnain meyakini, gerakan fitnah ini berjalan karena ada yang menggerakan.
Acara Tengku Zulkarnain di Sintang Berjalan Lancar Dihadiri Ribuan Orang
Meski acara Tengku Zulkarnain dilanjutkan esok harinya dengan dihadiri ribuan umat Islam dan para pejabat, ia berkeyakinan ada usaha dan gerakan sistematis untuk melemahkan lembaga keulamaan dan para ulama yang saat ini dinilai kritis kepada pemerintah.
“Ini semacam ada skenario melemahkan ulama-ulama yang kritis terhadap pemerintah,” ujarnya.
Tengku Zulkarnain mengaku akan tetap berdiri di tengah-tengah umat meski apa yang dirasakan itu pahit. Baginya, ulama harus berdiri di tengah umat. Jika penguasa itu bagus kita dukung, jika penguasa itu salah kita ingatkan.
Penjelasan MUI Pusat soal Pengadangan Tengku Zulkarnain di Bandara Sintang
“Tapi sekarang kok tidak? Ulama yang vokal mulai ‘dikriminalisasikan’ satu-satu. Yang kritis ditangkapi. Bahkan tak sedikit ulama dibully,” tambahnya.
Karenanya Zulkarnain meminta umat berhati-hati adanya usaha dan gerakan melemahkan peran ulama dan lembaga keulamaan yang sekarang berjalan sangat massif.*