Hidayatullah.com—Sebuah perusahaan sepatu di California menarik kembali sepatu boot yang dijualnya setelah seorang pembeli menemukan jejak sol sepatu yang ditinggalkan membentuk swastika, yang dikenal luas sebagai simbol Nazi.
Conal International Trading Co. perusahaan yang memproduksi sepatu tersebut mengeluarkan permintaan maaf publik dan menarik produknya.
Pihak perusahaan mengatakan hal tersebut “tidak disengaja” dan benar-benar sebuah kesalahan yang dilakukan oleh pabrik pembuatnya di China.
“Kami tidak akan pernah membuat desain yang mempromosikan kebencian. Kami tidak mempromosikan kebenciain di perusahaan kami,” kata perusahaan itu seperti dilansir BBC Jumat (13/1/2017).
Namun, benarkah pihak perusahaan sama sekali tidak menyadari kaitan antara sepatunya dengan Nazi?
“Solnya tidak terlihat seperti swastika, tetapi jejak cetakannya tidak mungkin keliru dikenali,” tulis seorang pengguna Reddit. “Dan siapapun yang membuat solnya sudah pasti memahami hal itu.”
Ulasan yang dibuat pengguna situs Reddit perihal sepatu itu telah dilihat lebih dari dua juta kali, sehingga menimbulkan kehebohan di media sosial.
Amazon, tempat di mana sepatu boot militer Polar Fox itu dijual online sebelum ditarik dari daftar, dipenuhi komentar ulasan berupa humor-humor berkaitan dengan Nazi. Ada yang menyebut sepatu itu “heily recommended” yang merupakan plesetan dari “highly recommended” (sangat direkomendasikan) dan “heil Hitler” (bahasa Jerman salam hormat kepada Hitler). Dan ada yang menyebut sepatu itu layak mendapat rating “nein out of 10”, nein artinya tidak dalam bahasa Jerman, bahasa ibu Hitler.
Menurut laporan Washington Post, sepatu boot itu mendapat perhatian besar dari pembaca situs neo-Nazi, Daily Stormer, di mana mereka menyebutnya sebagai barang yang “harus dimiliki”.
Majalah mingguan Jerman, Stern, menyoroti nama sepatu boot tersebut, Polar Fox, nama sebuah operasi militer di era Perang Dunia II Polar Fox atau Polarfuchs dalam bahasa Jerman adalah nama operasi militer di mana pasukan Jerman dan Finlandia berhasil merebut daerah Salla di Finlandia dari tangan Uni Soviet.*