Hidayatullah.com– Gabungan berbagai elemen masyarakat Aceh menggelar acara Tabligh Akbar Aceh untuk Palestina di kompleks Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Ahad (06/08/2017).
Dalam aksi itu, masyarakat Aceh antara lain menyampaikan dukungannya atas perjuangan umat Islam meraih kemerdekaan Palestina yang hingga kini masih dijajah Zionis Israel.
Masyarakat Aceh juga menyerukan kepada segenap elemen masyarakat termasuk kalangan pemerintahan, agar melakukan gerakan pemboikotan atas produk-produk Yahudi.
“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Aceh, santri, mahasiswa, aparatur negara dan sebagainya, untuk memboikot produk-produk Yahudi sebisa mungkin,” demikian salah satu seruan mereka yang disampaikan pada tabligh akbar itu.
Baca: Wakil Wali Kota Banda Aceh Menangis di Konser Peduli Palestina
Masyarakat Aceh juga menyerukan umat agar terus menunjukkan kepedulian kepada bangsa Palestina yang masih terjajah. Baik lewat bantuan materi, maupun doa-doa yang dipanjatkan secara pribadi dan berjamaah di masjid-masjid dan meunasah-meunasah.
Mereka juga menyatakan, penjajahan apapun di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan, sebagaimana teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
“Bahwa bangsa Palestina hari ini berada dalam penjajahan Israel, sehingga Masjid Al-Aqsha sebagai kiblat pertama umat Islam hingga detik ini masih berada dalam ancaman yang sangat nyata,” ujar Ketua Humas Tabligh Akbar, Teuku Zulkhairi, kepada hidayatullah.com, Senin (07/08/2017).
Mereka juga menyatakan, keselamatan Masjid Al-Aqsha dan kemerdekaan Palestina adalah tanggung jawab moral dan aqidah seluruh umat Islam di seluruh dunia, termasuk umat Islam di Aceh.
Masyarakat Aceh pun menyeru kepada anggota parlemen Republik Indonesia yang berasal dari Aceh khususnya, dan dari seluruh wilayah Indonesia pada umumnya, untuk terus menyuarakan isu kemerdekaan Palestina.
Masyarakat pun mendesak pemerintah pusat di Jakarta untuk terus menunjukkan kepedulian terhadap Palestina dan membantu upaya mewujudkan kemerdekaannya.
Sebagai negara Muslim terbesar di dunia, sudah seharusnya Indonesia berada di garis paling depan untuk membantu perjuangan kemerdekaan Palestina dan pembebasan Masjid Al-Aqsha.
“Menyeru masyarakat Aceh dari semua lapisan untuk memberikan donasi kepada Palestina melalui lembaga-lembaga kemanusiaan yang terpercaya dan terbukti selama ini menyalurkan bantuan untuk Palestina. Setiap bantuan kita insya Allah akan meringankan derita Palestina dan sekaligus menjadi jihad harta kita dan investasi untuk kehidupan abadi di akhirat,” seruan selanjutnya.
Mereka juga menyerukan semua elit dan masyarakat untuk kompak dan bersatu demi masa depan Aceh yang lebih baik, menjauhi prasangka buruk, senantiasa mengingat kematian, meramaikan masjid dan majelis-majlis ilmu, senantiasa menghormati ulama dan mendengar nasihatnya.
“Menyeru kepada negara-negara Muslim dan pemimpin terkemuka dunia Islam untuk menghilangkan perpecahan internal di dunia Islam, lalu bersatu memperjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina,” ujarnya.
Diberitakan hidayatullah.com sebelumnya, tabligh akbar ini diperkirakan dihadiri puluhan ribu orang dari berbagai elemen dan kalangan.
Baca: Tabligh Akbar Peduli Palestina di Aceh, Diperkirakan akan Dihadiri 10 Ribu Orang
Gabungan berbagai elemen masyarakat Aceh itu, kata Teuku Zulkhairi, antara lain terdiri dari Front Pembela Islam (FPI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), BKPRMI, KAMMI Aceh, PII Aceh, KNRP Aceh, IKADI, DMI Aceh, DDII Aceh, HIMMAH Aceh, dan Pemuda Dewan Dakwah Aceh (PDDA).
Juga dari Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), Gerakan Suara Rakyat (GSR), Forum Silaturahmi Masjid Serantau (FORSIMAS), Badan Koordinasi Muballigh Indonesia (BAKOMUBIN) Prov Aceh, Gerakan Pemuda Subuh (GPS), Rabithah Thaliban Aceh (RTA), Ikatan Keluarga Anti Narkoba (IKAN), dan Dewan Kemakmuran Masjid Aceh (DKMA).
Lembaga/komunitas lainya, yaitu Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI), Indonesian Islamic Business Forum (IIBF) Aceh, Masyarakat Relawan Indonesia (MRI), Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT), Yayasan Aceh Sejahtera (YAS), Masyarakat Informasi & Teknologi (MIT), Relawan Aceh Bersatu (R A B), Majelis Zikir Mujiburrahman, Zawiyah Nurun Nabi, Majelis Tastafi Aceh, Majelis Zikrullah Aceh, Majelis Zikir Arafah, BBC Subuh, dan Sahabat Aceh.
Kemudian, DAI Peduli, LDK Fosma, Aceh United FC, Komunitas Sosial Media (iloveaceh), Gamna, Aceh Raya, Wasatha. Com, Ipelmabar Banda Aceh, Rabithah Dinul Islam Nangroe Aceh (RADINA), Aswaja Aceh, Persatuan Pemuda Gemilang, KAPMI Aceh, Rateb Seuribe, Koperasi Syariah 212, Yayasan Rahmatan Lil Alamin Aceh, Majelis Zikir Khamsatu Anwar, Aceh Malaka, GP-PAM, Ikatan Pemuda Aceh Utara (IPAU), STAI Tgk Chik Pante Kulu, Forum Alumni FOBA Jakarta, Rumah Zakat, ACT, Sadar Aceh, Ikatan Alumni Madrasah Diniyah (Ikamad), DPD Aliansi Indonesia Prov. Aceh, Himpunan Pemuda Inshafuddin (HPI), Remaja Masjid Raya Baiturrahman, dan Forum Arimatea Aceh.*