Hidayatullah.com– Tim MuhammadiyahAid yang menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk etnis Rohingya tiba di Bangladesh pada Sabtu (23/09/2017). Namun, mereka baru bisa memasuki kamp pengungsi di Cox’s Bazar pada Senin (25/09/2017) setelah diizinkan pemerintah Bangladesh.
Koordinator Tim MuhammadiyahAid, Andar Nubowo, mengatakan, kondisi di sana cukup ketat untuk masuknya bantuan asing, termasuk dari Indonesia.
Ia menyebut, kehadiran beberapa relawan asing seperti dari Indonesia, Malaysia, dan Turki sejak kedatangannya selalu diawasi ketat.
“Ini tantangan tersendiri bagaimana berkoordinasi dengan pemerintah Bangladesh dan lembaga-lembaga kemanusiaan lokal dan internasional,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (26/09/2017).
Baca: Kirim Relawan ke Bangladesh, Muhammadiyah akan Tempuh Upaya Jangka Panjang
Andar menambahkan, seluruh tim harus ikut menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding atau MoU) dengan lembaga Bangladesh.
“Kami juga mengikuti rapat koordinasi dengan Tim Indonesian Humanitarian Alliance (IHA) setibanya di Dhaka, Bangladesh,” ungkapnya.
Kendati dalam situasi yang sulit, Andar mengaku, pihaknya berupaya bekerja semaksimal mungkin. Ia juga memohon doa dari masyarakat Indonesia supaya mendapat kemudahan dan kelancaran dalam menunaikan misi kemanusiaan tersebut.
Baca: Muhammadiyah Minta Pemerintah Pertimbangkan Kawasan Pengungsi Rohingya
Tim MuhammadiyahAid terdiri dari Andar Nubowo perwakilan Lazis Muhammadiyah (Lazismu), Abdoel Malik R perwakilan dari MDMC, dan Dr Corona Setiawan yang beranggotakan tiga dokter dan sembilan perawat.
Adapun total donasi yang terkumpul lewat LazisMu sebesar Rp 15 miliar.*