Hidayatullah.com—Di tengah gejolak politik yang semakin memanas di Mesir, mahasiswa Aceh di Mesir dapat dipastikan dalam keadaan aman.
“Kami baru selesai ujian, sekarang liburan. Keadaan mantong aman,” ungkap Fahrurrazi Mansur, Mahasiswa al-Azhar, alumni Dayah Misbahul Ulum, Lhokseumawe.
Menurut Mansur, diperkirakan sebanyak 300 lebih mahasiswa Aceh sedang menuntut ilmu di Mesir, mayoritas mereka belajar di Universitas Al-Azhar.
”Kendalanya, cuma harga barang yang sudah mulai meroket,” tambah Fahrurrazi.
Sebelumnya, tertanggal 11 Juli yang lalu, Kementrian Agama RI melalui surat nomor: DJ.I/dt.I.IV/4/PP.04/1946/2013 telah membatalkan seleksi masuk ke Univesitas Mesir yang seyogyanya akan dilaksanakan pada tanggal 17 Juli, dengan alasan tidak kondusifnya situasi keamanan dan politik mesir saat ini. Juga karena tidak ada jaminan keamanan bagi calon mahasiswa baru.
“Padahal persiapan seleksi sudah 90 %, namun memang keadaan memaksa untuk dibatalkan, apa boleh buat,” ungkap Abdul Halim, salah seorang panitia seleksi.
Sebelumnya, untuk mengantisipasi rencana dan rumor akan terjadi demontrasi besar-besaran antara kelompok pendukung dan penentang Mohammad Mursy pada hari Jum’at, 26 Juli 2013 ini, KBRI (Kedutaan Besar RI) Kairo telah mengeluarkan himbauan.
Dalam salah satu poin himbauan, KBRI menyerukan kepada seluruh warga Negara Indonesia (WNI) di Mesir untuk senantiasa menghindari keluar rumah pada hari tersebut, kecuali untuk beribadah dan keperluan lain yang mendesak, serta menyiapkan bahan kebutuhan pokok guna antisipasi toko tutup.
“Menjauhi pusat konsentrasi massa seperti Tahrir, Gedung Radio dan Televisi, Abbasiyah, Rabi’ah al-Adawiya, wilayah Univesitas Kairo, Ittihadiya, dan tempat lainnya di Kairo dan kota lain yang menjadi tempat demonstrasi,” tulis himbauan KBRI.*/Muhammad Fadhil Rahmi