Hidayatullah.coim–Upaya Palestina menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa mendapat dukungan kuat warga di seluruh dunia, tapi banyak tidak yakin pemerintah mereka mendukung resolusi mendatang, kata jajak pendapat BBC, yang dilansir pada Senin.
Hampir separuh dari 20,446 orang di 19 negara diwawancarai 3 Juli hingga 29 Agustus menyatakan pemerintah mereka harus mendukung upaya Palestina itu, sementara 21 persen mengharapkan pemimpin mereka menolak langkah tersebut dan 30 persen tak berpendapat.
Sebagian besar warga di sembilan negara menyuarakan dukungan untuk resolusi itu, dengan dukungan terkuat datang dari dunia Muslim, kata temuan jajak pendapat BBC World Service.
Sembilan puluh persen dari warga Mesir petanggap menyeru pemerintahan mereka memilih memihak, sementara 60 persen rakyat Turki, 52 persen dari Pakistan dan 51 persen orang Indonesia mendukung upaya Palestina itu.
Presiden Mahmoud Abbas berjanji kepada rakyat Palestina mengupayakan keanggotaan Perserikatan Bangsa-Bangsa dari Dewan Keamanan pada Jumat mendatang, meskipun ditentang keras Israel dan Amerika Serikat, yang menyatakan hanya perundingan langsung dapat menyelesaikan kemelut Israel-Palestina.
Washington, sekutu utama Israel, mengumumkan akan menggunakan hak veto untuk menghalangi upaya Palestina itu di Dewan Keamanan.
Warga Amerika Serikat mengungkapkan penentangan terkuat, dengan 36 persen menentang, sementara 25 persen orang Indian, yang diwawancarai kelompok pemungutan suara GlobeScan menentang upaya itu.
Pendapat umum di seluruh Eropa Bersatu sama, dengan sedikit lebih dari setengah dari yang ditanggap di Prancis, Jerman dan Inggris tegas mendukung langkah tersebut.
“Jika warga negara memiliki suara di Perserikatan Bangsa-Bangsa, jajak pendapat itu mengusulkan Palestina mendapat pengakuan resmi badan dunia tersebut,” kata Ketua GlobeScan Doug Miller.
“Tapi, dengan banyak orang menentang atau ragu, dampak tak ada dalam negeri jika pemerintah mereka memilih menolak pengakuan itu,” katanya.
Surat kabar pemerintah China pada tengah September memperingatkan bahwa ketegangan akan melanda Timur Tengah jika Amerika Serikat memveto usaha Palestina bagi keanggotaan Perserikatan Bangsa-Bangsa itu.
“Jika memilih mengabaikan pendapat dunia dan menghambat usaha Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa pada pekan depan, Amerika Serikat tidak hanya akan membuat Israel semakin terkucil, tapi ketegangan di kawasan itu akan meningkat,” kata surat kabar “China Daily”.
“Sebagian besar masyarakat dunia menganggap negara merdeka sebagai hak Palestina, yang tidak dapat dicabut,” kata tajuk rencana surat kabar berbahasa Inggris itu, mengulangi sikap resmi Beijing mengenai masalah tersebut.
Indonesia Dukung Penuh
Sementara itu, Inndonesia dikabarkan akan mendukung secara penuh kemerdekaan dan keanggotaan Palestina di PBB.
Pernyataan ini disampaikan Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa sebagaimana dikutip Voice of Amerika hari Senin ini. Marty akan mewakili RI dalam Sidang Umum PBB ke-66 di New York, AS mulai pekan ini.
Pekan ini, pada 19-28 September 2011 Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa akan mewakili RI dalam Sidang Umum PBB ke-66 di New York, Amerika Serikat.
Dalam siaran pers, Kamis lalu (15/09/2011), Menlu Marty Natalegawa mengingatkan, Indonesia telah mengakui kemerdekaan Palestina beberapa jam setelah dideklarasikan pada 1988 lalu.
Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa mengatakan Isu Kemerdekaan Palestina akan mendapatkan perhatian cukup besar. Menurutnya Indonesia akan menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan masuknya Palestina menjadi anggota PBB.*