Hidayatullah.com– Majelis Ulama Indonesia (MUI) bertekad membangun arus baru ekonomi yang bertujuan mewujudkan perekonomian yang adil, merata, dan mandiri, yang diharapkan mampu mengatasi kemiskinan, kesenjangan, dan pengangguran.
Ketua Umum MUI, KH Ma’ruf Amin mengatakan, salah satu aspek yang ditekankan dalam arus baru ekonomi tersebut adalah tentang redistribusi aset dan reformasi agraria.
“Bagaimana semacam ada new economic policy, kebijakan ekonomi umat supaya tidak terjadi kesenjangan yang direspons Presiden tentang redistribusi aset dan kemitraan,” ujarnya usai Rakernas III MUI di Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Baca: MUI: Personal dan Korporasi Kuasai Lahan Terlalu Luas Perlu Dibatasi
Hanya saja, menurut Kiai Ma’ruf, upaya redistribusi aset dan reformasi agraria yang dicanangkan Pemerintah belum berjalan dengan baik.
Hal itu, menurutnya, karena tidak ada koordinasi pihak-pihak yang memiliki kekuasaan, yakni Menteri Kehutanan, Menteri BPN, gubernur/walikota/bupati.
“Maka kita mengusulkan adanya tim koordinasi tentang penyelesaian redistribusi aset dan reforma agraria ini,” ungkapnya.
Nantinya, terang Kiai Ma’ruf, MUI akan terlibat dalam mengkoordinasikan agar bagaimana program tersebut dapat berjalan dengan baik dan dapat dirasakan oleh umat pemanfatannya.
“Sehingga apa yang diinginkan Presiden dan MUI bisa terwujud, bisa dieksekusi,” pungkasnya.*