Hidayatullah.com—Saat ini dibutuhkan imam masjid yang tidak hanya memimpin shalat jamaah, tetapi juga bisa memimpin komunitas dan masyarakat sekitarnya. Demikian sambutkan Wakil Menteri Agama RI, Prof Dr Nazarduddin Umar saat menyampaikan sambutannya di acara pembukaan Konferensi Imam Masjid Sedunia di Pekanbaru, Riau Senin, (02/12/2013).
“Diperlukan imam-imam yang piawai, yang mumpuni, yang memiliki kapasitas. Bukan hanya memimpin masyarakat yang sujud di dalam masjidnya, tapi juga memimpin masyarakat di luar masjid.”
Nazaruddin mencontohkan kasus di Amerika atau Eropa banyak menyebut imam dalam pengertian pemimpin umat, tidak seperti di Indonesia hanya sebagai imam shalat di masjid.
“Kalau kita di Eropa atau di Amerika, begitu kita menyebutkan ‘imam’ tidak seperti kita di Indonesia, imam itu adalah pemimpin dalam shalat. Tapi kalau di luar negeri, terutama di negara-negara Barat, begitu kita menyebut ‘imam’ maka yang dimaksud imam di situ adalah pemimpin komunitas Islam, yang otomatis pemimpin shalat,” jelasnya.
Menurun
Nazarduddin Umar juga menyinggung perbandingan fungsi masjid di zaman Rasulullah dengan masjid zaman sekarang.
“Dulu pendidikan di dalam masjid, sekarang masjid dalam kompleks pendidikan. Dulu Universitas Al-Azhar itu dalam masjid, tapi sekarang masjid di dalam kampus Al-Azhar,” ujarnya.
Lebih jauh, ia menjelaskan secara rinci setidaknya masjid pada zaman Rasulullah memiliki 11 fungsi.
“Masjidnya Rasulullah paling tidak memiliki 11 fungsi. Sebagai rumah ibadah, rumah pendidikan, rumah tawanan perang, rumah keadilan, rumah singgah, rumah sakit, tempat untuk memperoleh keterampilan, tempat untuk mendistribusikan BMT (Baitul Maal Wat Tamwil), balai pertemuan, tempat untuk memperoleh informasi penting, dan tempat untuk mengontrol rumah-rumah yang tidak berasap dapurnya (rumah yang keluarganya tidak bisa makan, red) dan yang berasap dapurnya,” lanjut beliau.
Acara Konferensi Imam Masjid Sedunia ini diadakan mulai 2 hingga 6 Desember 2013 mendatang dengan mengangkat tema “Peran Strategis Imam dalam Membangun Peradaban melalui Masjid”.
Dalam acara ini, hadir perwakilan imam masjid dari beberapa negara di dunia, seperti: Palestina, Iraq, Kuwait, Tunisia, Afrika Selatan, Singapura, Malaysia, Pakistan, Rusia, Senegal, Brunei Darussalam, Prancis, Timor Leste, dan tuan rumah Indonesia.*/Muhammad Hidayat, (Riau)