Hidayatullah.com– Isu mengenai Suriah menurut Redaktur Eksekutif Anadolu Agency Indonesia Muhammad Pizaro merupakan objek berita yang sepatutnya penting untuk diinformasikan kapada rakyat Indonesia.
Hal itu, terangnya, dikarenakan asas proximity (kedekatan) sebagai sesama Muslim yang notebene yang merupakan negara berpenduduk umat Islam terbesar di dunia.
“Pemberitaan Suriah dibutuhkan bagi media di Indonesia,” ujarnya dalam acara ‘Ngrobrol Kemanusiaan Selamatkan Ghouta’ di Kemang, Jakarta, Kamis (08/03/2018).
Baca: ‘Perspektif Iman Paling Efektif Melihat Tragedi Ghouta’
Kedekatan itu, sambungnya, dibuktikannya ketika mengunjungi sekaligus melakukan peliputan ke Suriah tahun 2014 silam. Dimana rakyat Suriah sangat menanti kedatangan saudara Muslim dari Indonesia.
“Mereka senantiasa mendoakan kebaikan bagi Indonesia agar tragedi yang menimpa Suriah tidak terjadi di Indonesia,” ungkapnya.
Sayangnya, kata Ketua Jurnalis Islam Bersatu (JITU) ini, banyak media maupun jurnalis yang melihat konflik Suriah ketika ada peristiwa saja.
“Padahal Suriah adalah peristiwa itu sendiri. Ghouta Timur adalah peristiwa itu sendiri. Dan bukan sejak 19 Februari lalu, tapi sejak 2013 silam,” jelasnya.
Pizaro menegaskan, perlunya media maupun jurnalis Indonesia lebih peduli terhadap isu-isu yang terjadi Suriah maupun negara Islam lainnya, dikarenakan asas kedekatan sebagai sesama Muslim tadi.*