Hidayatullah.com– Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, digelarnya Multaqo atau Pertemuan Ulama dan Dai se-Asia Tenggara, Afrika, dan Eropa V menjadi momen untuk menggaungkan pesan persatuan.
Anies menyebut, Indonesia, khususnya Jakarta, sebagai tuan rumah juga bisa menjadi tempat belajar bagi para tamu yang hadir dari luar negeri.
“Membangun persatuan di Indonesia bukan berarti kita menghilangkan masalah, tetapi dari waktu ke waktu kita sebagai bangsa selalu bisa menyelesaikan masalah dan menjaga persatuan, dan mungkin dunia Islam bisa belajar banyak dari bagaimana persatuan di Indonesia bisa dibangun,” ujarnya pada pembukaan Multaqo yang digelar selama empat hari, Selasa-Jumat (03-06/07/2018), di Hotel Grand Cempaka, Jakarta.
Anies menambahkan, pemahaman mengenai pentingnya meningkatkan semangat persatuan mendasari Pemprov DKI Jakarta selaku tuan rumah memilih tokoh Jam’iyah Ahlit Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyah, Habib Muhammad Lutfi bin Ali bin Yahya sebagai keynote speaker. Dimana Habib Luthfi dinilai kerap menggaungkan pesan mengenai persatuan dan perdamaian sebuah bangsa dalam ceramah-ceramahnya.
”Kita juga bersyukur yang menjadi pembicara kunci adalah Habib Lufti dari Pekalongan, beliau senantiasa memberikan pesan untuk persatuan dan perdamaian yang akan didengar oleh para ulama yang datang dari Afrika, Timur Tengah dan lainnya.
Kita berharap pengalaman di Indonesia bisa menjadi pelajaran dan hikmah yang bisa diambil untuk dunia,” paparnya.
Baca: Multaqo Ulama dan Dai Asia Tenggara, Afrika, Eropa V Digelar di Jakarta
Anies mengucapkan terima kasih dipilihnya kembali Jakarta sebagai tuan rumah dan penyelenggara Multaqo tingkat internasional. Terlebih, menurutnya, Jakarta merupakan replika dari keberagaman Indonesia sebagai sebuah bangsa.
“Kita merasa bersyukur pada kesempatan ini Jakarta menjadi tuan rumah, saya sampaikan bahwa Indonesia negeri yang beragam, namun yang unik bukan beragamnya tetapi persatuannya,” tandasnya.*