Hidayatullah.com-Dalam pertemuannya dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di kantor pusat PBNU, Jakarta, kemarin, bersama cawapres Sandiaga Uno, calon presiden Prabowo Subianto menceritakan, PBNU memberi pikiran, saran, titipan, dan masukan kepadanya untuk ke depannya fokus pada masalah ekonomi.
Tentang bagaimana bisa mengurangi kemiskinan, kesulitan rakyat, menciptakan ekonomi yang lebih adil, dimana sumber-sumber ekonomi bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat, serta bisa menjamin harga pangan yang terjangkau.
“Tidak boleh ada orang yang lapar di Indonesia. Jangan ada lagi warga negara kita yang putus asa, bunuh diri karena tidak mampu memberi makan ke anak-anaknya. Ini tragedi dalam usia kita yang ke-73. Kita sangat prihatin masih ada warga kita yang kelaparan,” tuturnya kepada awak media, termasuk hidayatullah.com.
Ini, kata Prabowo, merupakan tantangan dan harapan pimpinan NU kepadanya.
Selain itu, tambahnya, ia diingatkan oleh PBNU untuk memikirkan dan merumuskan strategi pembangunan yang bisa mengatasi kesulitan-kesulitan ini.
Prabowo sangat berterima kasih atas penerimaan PBNU yang begitu baik.
“Saya merasa dari dulu dekat dengan NU, dengan tokoh-tokoh NU. Saya dulu sangat dekat dengan Gus Dur, Kiai Hasyim Muzadi. Apalagi Kiai Aqil Siroj. Insya Allah kita akan berbuat yang terbaik,” ucapnya.* Andi