Hidayatullah.com– Relawan pendukung Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) pada Pilgub DKI Jakarta 2017, Barisan Relawan Bhinneka Jaya (BaraBaja), mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan capres-cawapres, Joko Widodo-Maruf Amin (Jokowi-Ma’ruf).
Deklarasi dilakukan di Rumah Aspirasi Relawan Jokowi-KH Maruf Amin, di Jl Proklamasi 46, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (16/09/2018). Acara dengan panggung rakyat itu dihadiri ratusan orang relawan dan masyarakat yang mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf.
Deklarasi dilakukan di hadapan Sekretaris TKN Jokowi-Maruf, Hasto Kristiyanto, Direktur Relawan Maman Imanulhaq, dan Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono. Sementara dari BaraBaja, dipimpin oleh Ketua Umumnya Soelianto Rusli, dan Dewan Pembina BaraBaja Djarot Saiful Hidayat.
“Namanya sudah cocok, BaraBaja. Semangatnya selalu membara layaknya baja, yang tak pernah lentur dalam perjuangan memenangkan Jokowi-Kyai Maruf Amin,” ujar Hasto Kristiyanto dalam orasinya lansir KBRN.
Baca: Instruksi HRS: Tenggelamkan Parpol Pendukung Penista Agama
Hasto mengajak para relawan agar mengikuti pesan Jokowi yang mengajak agar kampanye pilpres sebagai dialog dengan rakyat. Maka relawan harus bisa menyampaikan gagasan Jokowi-Maruf untuk membangun peradaban.
“Bukan seperti ‘di sana’ yang suka memecah belah. Maka mari sampaikan hal baik, berpikir positif buat rakyat,” tudingnya.
Menurut Hasto, deklarasi relawan adalah ekspresi dari manunggalnya kepemimpinan Jokowi dengan rakyat. Di sisi lain, para relawan diharap segera terjun ke masyarakat, hadir di tengah rakyat, menyebarkan kabar tentang kerja Jokowi bagi rakyat.
“Galanglah rakyat agar bersama mendukung Pak Jokowi – Kyai Maruf Amin,” kata Hasto.
“Baja itu semakin ditempa, akan semakin kokoh. Selamat berjuang. Hadirkan watak politik membangun peradaban, di tengah-tengah rakyat,” tandas Hasto.
Maman mengatakan kepada para relawan bahwa, tudingnya, ada kelompok yang berusaha menganggu Pancasila sebagai dasar negara. Mereka ingin menggantinya. “Kita tak ingin itu terjadi,” imbuhnya.
Dikatakan Maman pula, bahwa pihaknya tak ingin peristiwa di Pilgub Jakarta dimana ada kelompok yang ditudinya menyebarkan isu SARA, terjadi lagi. Pihaknya mengaku inginkan kedamaian yang terjadi di pilpres.
“Maka mari kita jaga kebinekaan, mari kita menangkan Jokowi-KH Maruf,” kata Maman.
“Jangan menebar hoax, jangan jelekkan pihak seberang. Kalau sono bilang tempe setipis ATM, bilang tempe masih tebal di warung tegal. Kita lawan orang sebarkan pesimisme dan ketakutan, dengan menebarkan optimisme dan kedamaian,” ujarnya.
Sementara Djarot menyatakan bahwa BaraBaja sudah terbukti sebagai kelompok militan yang bersedia masuk kampung keluar kampung, berjuang demi Indonesia.
“Percayalah. Pak Jokowi-Kyai Maruf Amin harus menang di 2019. Bukan demi mereka berdua, tapi untuk Indonesia dan generasi kita mendatang,” kata Djarot.
Ketua Umum BaraBaja, Soelianto Rusli, dalam salah satu poin deklarasinya mengklaim bahwa pemerintahan Jokowi-JK saat ini merupakan pemerintahan yang berdasarkan Pancasila sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945.
“Kami Barisan Relawan Bhinneka Jaya, menyatukan pilihan dan tekad yang kuat untuk mendukung dan memenangkan calon Presiden RI, Bapak Ir Joko Widodo dan calon wakil presiden Bapak Prof. Dr. KH Maruf Amin pada pemilihan presiden dan wakil presiden 2019-2024,” kata Soelianto.
Diketahui, Ahok-Djarot pada Pilkada tahun lalu kalah dari pasangan caguw-cawagub Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung “Koalisi Keumatan”. Jokowi-Ma’ruf kali ini pada Pilpres 2019 berhadapan dengan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang secara komposisi parpol juga diusung koalisi serupa.
Beberapa waktu lalu diberitakan hidayatullah.com, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) yang juga Ketua Dewan Pembina GNPF Ulama, Habib Rizieq Shihab (HRS), menginstruksikan umat Islam untuk mengalahkan petahana pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Mengalahkan petahana -Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan maju sebagai capres- pesan HRS, sebagaimana yang telah dilakukan umat Islam saat mengalahkan petahana pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
Baca: Ijtima Rekomendasikan Prabowo Capres, Salim atau UAS Cawapres
Kala itu, diketahui, pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur Anies Baswedan-Sandiaga Uno, yang diusung koalisi Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), berhasil mengalahkan paslon Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat yang diusung koalisi empat partai -PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura, dan Partai Nasdem- pada putaran kedua Pilgub DKI 2017.
Pilkada DKI Jakarta ini juga diwarnai Aksi Bela Islam berjilid-jilid yang dipicu kasus penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ahok. Aksi 411 dan Aksi 212 diyakini sebagai momentum persatuan umat Islam yang fenomenal.
“Belajarlah dari Pilkada DKI Jakarta. Bagaimana keikhlasan niat, kebulatan tekat, kebersamaan, dan kesetiaan berkorban, mampu mengalahkan calon petahana yang ditopang perangkat negara dengan segala instansinya, yang didanai konglomerat naga, yang dibesarkan media dan berbagai lembaga survei,” seru HRS dari Makkah, Arab Saudi, saat memberikan sambutan jarak jauhnya pada pembukaan Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional, Jumat, yang acaranya berlangsung di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, hingga Ahad (29/07/2018).*