Hidayatullah.com– Sebagai salah satu pemrakarsa berdirinya ASEAN dan peran aktif selama ini, Indonesia punya peluang memainkan peran yang lebih strategis dalam forum negara-negara Asia Tenggara.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi 1 DPR RI Sukamta menyambut hari jadi ASEAN ke-50.
Sukamta pun mengingatkan banyaknya persoalan di internal ASEAN, terkait tragedi pembantaian atas etnis Rohingya di Myanmar, instabilitas keamanan di Filipina Selatan, ancaman teroris, dan beragam persoalan perbatasan antar negara.
Hal ini membutuhkan solusi jangka panjang dalam menyelesaikannya.
Baca: Rohingnya Jadi Duri Dalam Daging Kepemimpinan Aung San Suu Kyi
“Saya kira sangat bagus jika ASEAN Peacekeeping Force bisa segera diwujudkan, ini akan bisa diperbantukan atasi persoalan keamanan dan konflik yang terjadi,” ujarnya lewat pernyataan tertulisnya diterima redaksi, Rabu (09/08/2017).
Selain itu peran lebih besar akan tumbuh jika Indonesia terus meningkat kekuatan ekonomi, pertahanan, dan budayanya, kata Ketua Bidang Pembinaaan dan Pengembangan Luar Negeri (BPPLN) DPP PKS ini.
“Saya kira Indonesia tetap yang paling berpengaruh di ASEAN, peran yang lebih aktif tentu akan mendorong kawasan Asia Tenggara memiliki stabilitas ekonomi, politik dan keamanan yang kuat dan ini penting untuk Indonesia,” ujarnya.
Menurut Sekretaris Fraksi PKS DPR RI ini, upaya Indonesia untuk memainkan peran lebih besar dan substansial perlu didukung rancangan besar politik luar negeri.
“Indonesia harus kuat agar ASEAN lebih berdaya menghadapi tantangan yang lebih serius, terutama perselisihan teritorial di Laut China Selatan yang menciptakan ketegangan di kawasan, serta persaingan geopolitik yang semakin ketat antara AS dan China,” ujar Sukamta.*