Hidayatullah.com– Calon Wakil Presiden 02 KH Ma’ruf Amin menyebut pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) tengah menyiapkan pembangunan ‘Tol Langit’. Merujuk rencana pembangunan infrastruktur percepatan ekonomi digital.
“Tidak saja tol darat, tol laut dan tol udara, tapi juga tol langit yaitu namanya yang kita gunakan untuk digital,” kata Kiai Ma’ruf di Jakarta, Ahad (24/02/2019).
Menurut Ma’ruf, ekonomi digital telah berkembang pesat dewasa ini. Empat perusahaan rintisan karya anak bangsa kini berstatus unicorn atau value perusahaannya sudah di atas USD1 miliar atau setara Rp 14 triliun.
Mereka adalah Tokopedia, Gojek, Traveloka, dan Bukalapak. Meski bervaluasi besar, unicorn masih mencatatkan kerugian. Keempat unicorn ini banyak disuntik oleh investor asing, artinya sahamnya dikuasai investor luar negeri.
Dilansir Indonesia Inside, Gojek merupakan startup pertama Indonesia yang mendapat gelar Unicorn. Hal ini setelah 4 Agustus 2016 lalu menerima pendanaan senilai USD 550 juta dari konsorsium 8 investor yang digawangi oleh Sequoia Capital dan Warbrug.
Masalah muncul ketika startup ‘lokal’ ini dikuasai asing. Menurut Direktur Eksekutif ICT institute Heru Sutadi, data akan menjadi bisnis baru ke depan. Karena siapapun yang menguasai data akan menjadi pemenangnya.
“Ketika investor asing menguasai data maka mereka bisa mengolahnya menjadi berbagai hal. Termasuk menjadikan Indonesia sebagai pasar dan konsumen dari produk-produknya,” ujarnya.
Senada, ekonom Indef Bhima Yudisthira menyatakan, startup unicorn umumnya mengandalkan modal asing yang jumlahnya cukup dominan untuk menjalankan bisnisnya.
“Ketika masuk modal asing, maka kedaulatan data dan produk yang ada di startup berisiko menjadi tergadaikan. Padahal data merupakan privasi sekaligus sumber daya paling penting di era ekonomi digital. Ini rentan disalahgunakan. Profit yang paling besar juga dinikmati oleh investor asing,” ujarnya.
Baca: Diduga Bocor, Data 4 Juta Pelanggan Unicorn ini Dijual Online
Diberitakan hidayatullah.com sebelumnya, salah satu platform unicorn ‘lokal’ tersebut tersandung masalah dugaan kebocoran data. Belakangan ini di Twitter beredar tangkapan layar sebanyak empat juta daftar data pengguna Tokopedia, dijual di laman selly.gg.
Data tersebut di antaranya memuat informasi tentang nama, nomor ponsel, email, dan alamat pengguna. Bahkan tercantum pula penawaran jika hanya ingin membeli data nomor ponsel saja. Dikutip Viva, Jumat (22/02/2019), lmaman selly.gg adalah platform yang menjual produk digital.
Dalam tangkapan layar yang diduga menjual data pengguna Tokopedia itu, tertulis dalam Bahasa Inggris: “Kami menjual data Tokopedia berbasis email pelanggan.”
Lebih dari itu, ada pula tangkapan layar yang menunjukkan deretan nomor telepon dan alamat email.
Sejumlah warganet yang kemungkinan pengguna Tokopedia mencuitkan keresahan isu dugaan kebocoran data itu. Salah satunya The Lone Star, yang ketika berita ini dibuat telah men-tweet hal tersebut baru-baru ini.
“Kebocoran Tokopedia memang meresahkan juga. Ada email dan nomor telepon yang disebar.” tulis The Lone Star.
Pihak Tokopedia telah membantah jika terjadi kebocoran data.*