Hidayatullah.com– Sejumlah lembaga internasional menyoroti demokrasi di Indonesia. Beberapa di antaranya Amnesty International dan Freedom House hingga Badan Pusat Statistik (BPS).
Lembaga-lembaga ini menilai angka kebebasan berpendapat di Indonesia menurun, kata Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon.
Ungkapnya, menurut Freedom House, kembali munculnya ancaman kebebasan sipil di masa pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) telah membuat Indonesia turun status.
‘(Turun) dari negara ‘bebas’ (free) menjadi negara ‘bebas sebagian’ (partly free),” ungkap Wakil Ketua Partai Gerindra ini kepada wartawan, Ahad (19/05/2019).
Kata Fadli, penilaian lembaga-lembaga internasional tersebut seiring dengan Indeks Demokrasi Indonesia yang disusun BPS.
Berdasarkan data BPS akhir tahun 2018 lalu, variabel kebebasan berpendapat serta kebebasan berkumpul dan berserikat di Indonesia mengalami penurunan.
Kata Fadli, penilaian lembaga-lembaga internasional tersebut sebenarnya sebuah bentuk kemunduran yang memalukan.
Peringkat demokrasi Indonesia terjun bebas 20 peringkat. Sebelumnya di posisi 48 pada tahun 2016, turun menjadi 68 di 2018.
“Peringkat demokrasi kita saat ini bahkan lebih jelek dari Timor Leste (eks Timor Timur) yang berhasil naik peringkat dari ‘partly free’ menjadi ‘free’,” ungkapnya kutip INI-Net di Jakarta.
Sebagaimana diketahui, seiring rangkaian proses Pemilihan Umum 2019, berbagai penangkapan, penahanan, penetapan tersangka, dilakukan aparat penegak hukum terhadap banyak tokoh terutama dari kubu oposisi yang dikenal lantang bersuara mengkritisi pemerintahan saat ini. Antara terhadap Ahmad Dhani, Ustadz Bachtiar Nasir, Eggi Sudjana, dan lain sebagainya.*