Hidayatullah.com- -Pemandangan menarik tersaji di tengah-tengah panasnya suhu politik pada aksi menolak pemilu curang di dekat gedung Bawaslu RI, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Selasa sore sekitar pukul 15.23 WIB, waktu shalat sudah tiba dan adzan telah selesai dikumandangkan.
Diperkirakan ribuan massa saat itu mendemo Bawaslu. Usia adzan, mereka pun menunaikan shalat ashar berjamaah.
Karena kondisi tempat yang berjauhan, massa shalat dengan berkelompok-kelompok. Ada yang pas depan gedung Bawaslu tepatnya di perempatan jalan. Ada pula yang shalat di depan gedung Four Points sisi selatan Bawaslu.
Awalnya massa saja yang hendak memulai shalat. Di antara mereka pun berkomentar, “Shalat dulu, Pak. Shalat dulu, Pak!” ke arah para aparat kepolisian dari Brimob, tampaknya bermaksud mengajak polisi untuk shalat juga.
Sejurus kemudian, para aparat berseragam hitam-hitam yang berdiri memasang tameng itu lantas menurunkan perisai masing-masing, lalu duduk. Tak dinyana, sebagian aparat malah ikut ke barisan massa untuk ashar berjamaah.
“Shalat dulu ya! Shalat dulu ya!” ujar sang aparat lantas bergabung ke shaf jamaah.
Massa pun mempersilakan mereka bergabung untuk shalat. Bahkan menariknya, sejumlah orang lantas mengambilkan karpet lalu menjadikannya alasa untuk shalat aparat kepolisian.
Dari ratusan aparat Brimob itu, bisa dihitung jari yang ikut shalat jamaah. Sebagian tetap di posisinya, berjaga-jaga dengan santai sambil duduk.
Aparat Brimob ini tampak menggunakan atribut pengaman lengkap, mulai helm, rompi, pelapis lutut, tumit dan betis, hingga tameng. Sebagian membawa tongkat pemukul.
Selepas shalat, aparat tadi kembali ke posisinya. Sementara massa berdzikir dan berdoa, lalu bershalawat.
Salah seorang pria di barisan massa mengakui pemandangan tadi terlihat indah.
“Iya,” ujarnya singkat. Dia yang tadi turut sibuk menyiapkan karpet untuk alas shalat aparat.*