Hidayatullah.com– Warga masyarakat korban banjir yang terjadi di Sulawesi Tenggara, terkhusus di Kabupaten Konawe Utara, masih membutuhkan bantuan darurat. Masih banyak kebutuhan mendesak yang mereka perlukan setelah rumah-rumah dan desa mereka diterjang banjir selama dua pekan lebih ini.
“Kebutuhan mendesak (antara lain) sarana tinggal untuk sementara (terpal), alas tidur, makanan instan (kalau bisa jangan mi), pakaian layak pakai, kebutuhan untuk anak bayi, bumil (ibu hamil), lansia, pakaian wanita, selimut, air mineral,” ujar Kadiv Operasi SAR Hidayatullah Ahmad Hamim kepada hidayatullah.com, Senin (10/06/2019) petang.
Baca: Tanggap Darurat di Konawe Utara Hingga 16 Juni, Konawe Tanggal 11
Tim relawan Hidayatullah sudah bergerak menuju lokasi terdampak banjir di Kabupaten Konawe dan Konawe Utara, dan telah menyalurkan bantuan tahap pertama, Senin (10/06/2019) ke salah satu posko warga di Konawe Utara.
Ketua DPD Hidayatullah Konawe Utara Sulaiman Muadz yang turut membawa bantuan itu mengatakan, kondisi warga korban banjir memprihatinkan di Desa Ala Wanggudu, tempat penyaluran bantuan.
Sebab, menurutnya, hingga semalam baru mereka yang bisa bawa bantuan banyak kepada warga dan baru hari itu juga warga dapat bantuan setelah beberapa hari terdampak banjir.
“Nda ada bantuan masuk dari pemerintah maupun relawan,” ungkapnya kepada hidayatullah.com secara terpisah semalam.
Hingga semalam, kondisi di Desa Puuwanggudu, salah satu desa yang terdampak bencana, masih banjir. Rumah-rumah warga kebanyakan digenangi air setinggi atap.
Baca: SAR Hidayatullah ke Bergerak ke Konawe, BMH Salurkan Bantuan
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis, per 9 Juni 2019, banjir di Kabupaten Konawe Utara, mengakibatkan 1.091 KK atau 4.198 jiwa mengungsi.
Sebanyak enam kecamatan terimbas banjir adalah Andowia, Asera, Oheo, Landawe, Langgikima, dan Wiwirano.
Kecamatan Asera merupakan kecamatan dengan jumlah desa terdampak paling tinggi yaitu 13 desa. Banjir ini juga mengakibatkan 72 rumah hanyut dan ribuan lain terendam.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe Utara masih melakukan pendataan di lapangan. Kerusakan sektor pertanian mencakup lahan sawah 970,3 ha, lahan jagung 83,5 ha dan lainnya 11 ha, sedangkan sektor perikanan pada tambak seluas 420 ha.
Baca: Puluhan Ribu Warga Korban Banjir di Sultra, Sulsel, Sulteng
Di samping itu, kerusakan fasilitas umum teridentifikasi berupa jembatan, jalan, rumah ibadah, dan fasilitas kesehatan.
BPBD setempat melaporkan jembatan penghubung Desa Laronanga ke Desa Puwonua hanyut, jembatan lain di Desa Padalerutama tidak dapat dilalui karena terendam banjir, jembatan putus yang menghubungkan Desa Tanggulari ke Desa Tapuwatu dan jembatan antar provinsi di Asera. Kerusakan bangunan lain berupa masjid 3 unit, puskesmas 2 unit, dan pustu 2 unit.
Untuk mempercepat pengiriman bantuan logistik, BNPB mengirimkan bantuan logistik menggggunakan pesawat kargo. BNPB mengirim bantuan langsung ke Kendari logistik seberat 1.086 kg senilai Rp 218 juta. BNPB juga mengaktivasi klaster logistik sehingga mengirimkan bantuan dari Kemensos dan PMI bantuan berupa family kit 200 kg, hygiene kit 200 kg, baby kit 200 kg, selimut 400 lembar, jas hujan 100 lembar, rompi 100 unit, dan matras 100 lembar. Untuk distributsi ke titik pengungsi dilakukan dengan bantuan helikopter BNPB.*