Hidayatullah.com– Merespons kondisi banjir bandang yang melanda Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), Bupati Konawe Utara Ruksamin telah menetapkan status tanggap darurat terhitung 2 Juni 2019 hingga 16 Juni 2019.
Sementara itu, upaya penanganan darurat yang telah dilakukan antara lain pengoperasian pos komando penanganan darurat banjir yang berada di rumah jabatan bupati, evakuasi dan penyelamatan, penanganan warga terdampak, pendataan serta pengaktifan jaringan komunikasi untuk penanganan darurat.
Menurut BPBD setempat, arus aliran air masih deras sehingga penggunaan sampan mesin tidak dapat menjangkau wilayah terisolasi.
Selain itu, minim peralatan untuk membantu evakuasi dan penyelamatan di lapangan.
Baca: SAR Hidayatullah ke Bergerak ke Konawe, BMH Salurkan Bantuan
Masih di Provinsi Sulawesi Tenggara, beberapa wilayah terdampak banjir lainnya adalah Kabupaten Konawe. Di kabupaten ini, banjir yang juga dipicu oleh curah hujan tinggi mengakibatkan 36 jiwa mengungsi dan 240 terdampak.
“Bupati setempat telah menetapkan status tanggap darurat terhitung 5 Juni hingga 11 Juni 2019,” terang Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangannya kepada pers, Senin (10/06/2019).
BPBD Kabupaten Konawe telah melakukan upaya penanganan darurat dan pendataan lapangan. BPBD melaporkan 1 orang meninggal, yaitu bayi berusia 4 hari, pada kejadian ini. Namun demikian, BNPB masih membutuhkan klarifikasi lebih lanjut penyebab kematian bayi tersebut.
Baca: Puluhan Ribu Warga Korban Banjir di Sultra, Sulsel, Sulteng
Untuk mempercepat pengiriman bantuan logistik, kata Sutopo, BNPB mengirimkan bantuan logistik menggunakan pesawat cargo.
BNPB mengirim bantuan langsung ke Kendari, Sultra, logistik seberat 1.086 kg senilai Rp 218 juta. BNPB juga mengaktivasi klaster logistik sehingga mengirimkan bantuan dari Kemensos dan PMI bantuan berupa family kit 200 kg, hygiene kit 200 kg, baby kit 200 kg, selimut 400 lembar, jas hujan 100 lembar, rompi 100 unit, dan matras 100 lembar. Untuk distribusi ke titik pengungsi dilakukan dengan bantuan helikopter BNPB.
Salah seorang aktivis di Konawe Utara, Sulaiman, mengatakan, bahwa salah satu wilayah yang terdampak banjir adalah Desa Puuwanggudu. Di sini, ketinggian air mencapai atap rumah.
“(Banjir) masih rata atap di Desa Puuwanggudu, salah satu desa yang terdampak banjir,” ujarnya kepada hidayatullah.com, Senin malam.
Baca: Banjir Bandang di Konawe Sultra, Banyak Kampung Tenggelam, Warga Terisolasi
Sementara itu, tim relawan Hidayatullah bergerak menuju dan sebagian sudah tiba di lokasi terdampak banjir di Kabupaten Konawe dan Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), bahkan telah menyalurkan bantuan, Senin (10/06/2019).
Kadiv Operasi SAR Hidayatullah Ahmad Hamim menjelaskan, sejak Senin tadi ada dua tim yang bergerak ke lokasi banjir di Sultra.
Rinciannya, tim dari SAR Hidayatullah Palu sejumlah 5 personel dan tim dari BMH-Pesantren Hidayatullah Kendari, Sultra, sebanyak 4 orang.
Lokasi menuju Konawe masih sulit ditembus hingga Senin sore waktu setempat. Namun demikian, tim SAR terus berusaha agar bisa segera sampai di lokasi bencana.
“Akses jalan banyak yang terputus, saat ini tim sedang berusaha mencari jalur untuk bisa masuk ke Konawe Utara,” ujar Hamim kepada hidayatullah.com, Senin sore sekitar pukul 15.58 WITA.*