Hidayatullah.com– Aparat penegak hukum diminta mengusut secara proporsional kasus seorang wanita mengaku Katolik yang membawa anjing masuk ke dalam Masjid Al Munawaroh Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dalam sebuah video yang beredar luas, seorang perempuan tanpa melepas alas kaki mengamuk dan membawa seekor anjing masuk ke dalam masjid. Insiden yang terjadi pada Ahad (30/06/2019) sekitar pukul 14.00 WIB ini, kini sedang ditangani oleh pihak kepolisian.
“Apapun latar belakang dan masalah yang dialami pelaku, apa yang dilakukannya di dalam masjid sangat tidak pantas dan tidak bisa dibenarkan. Saya minta umat tetap tenang dan jangan terprovokasi. Kita kawal pengusutan kasus ini agar ditangani secara proporsional dan transparan oleh aparat penegak hukum,” ujar Fahira Idris Wakil Ketua Komite I DPD RI yang membidangi persoalan Politik, Hukum, dan HAM.
Baca: DMI Minta Pemerintah & Ormas Sikapi Kasus Wanita Bawa Anjing di Masjid
Fahira menilai penyelesaian secara hukum terhadap peristiwa yang mempunyai sensitifitas seperti ini sangat penting untuk mencegah preseden tidak baik di kemudian hari. Selain itu juga, agar kasus ini tidak melebar dan dimanfaatkan oknum-oknum tidak bertanggung jawab untuk memperkeruh keadaan dan mengadudomba masyarakat.
“Kasus ini harus ditangani secara proporsional dan transparan karena punya dampak luas dan sudah menjadi perhatian publik. Saya berharap semua pihak menahan diri. Kita percayakan penyelesaian kasus ini kepada aparat penegak hukum. Semoga dengan penyelesaian secara hukum, kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua dan tidak terulang lagi,” ungkapnya kepada hidayatullah.com semalam jelang Selasa (02/06/2019) dinihari.
Baca: MUI: Tindakan Wanita Bawa Anjing Masuk Masjid Tidak Terpuji
Sebelumnya, mantan Wakil Kepala Polri Komjen Pol Syafruddin, yang kini Ketua Harian Dewan Masjid Indonesia (DMI) Pusat, juga meminta polisi transparan dalam menangani kasus perempuan membawa anjing ke masjid itu.
Dia mencontohkan saat dirinya menjabat sebagai Wakapolri dan menangani kasus penyerangan terahap sejumlah ulama di beberapa daerah.
“Maka itu saya tekankan tadi, saya telepon tadi menjelang saya ke sini, bahwa harus terbuka. Jangan hanya memberikan penjelasan dengan catatan. Seperti kejadian dulu peristiwa yang pernah terjadi di Jabar, Jatim, Majalengka, orang gila menyerang masjid, orang gila menyerang ulama sehingga waktu itu saya Wakapolri saya turun ke masjid, saya turun, saya datangi korban-korban dan liat pelakunya dan sebagainya. Supaya terbuka,” tegasnya di Kantor DMI Jalan Jenggala, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (01/07/2019).
Baca: Fahri Minta Kasus Wanita Bawa Anjing Masuk Masjid Tak Disepelekan
Sebagai informasi, kasus ini mencuat dan menjadi perbicangan setelah viral sebuah video yang memperlihatkan, seorang perempuan mengamuk dan berontak sambil membawa seekor anjing masuk ke dalam masjid dengan alasan mencari suaminya.
Seorang pengurus masjid sempat adu mulut dengan pelaku dan meminta membawa keluar anjingnya yang sengaja dilepaskan di dalam masjid. Kasus ini kini ditangani oleh Polres Bogor.*