Hidayatullah.com– Ketua Dewan Pertimbangan MUI Prof M Din Syamsuddin turut bersedih atas kejadian penusukan terhadap Menko Polhukam Jenderal TNI (Purn) Wiranto baru-baru ini di Pandeglang, Banteng.
Selain mengecam kejadian penusukan tersebut, Din meminta agar kejadian seperti diusut dan diungkap tuntas termasuk aktor di baliknya.
“Sebaiknya kejadian demi kejadian seperti itu dapat diselesaikan secara tuntas dengan menyingkap pelakunya dan kemungkinan ada aktor intelektualis di baliknya,” ujar Din dalam pernyataannya diterima hidayatullah.com, Sabtu (12/10/2019).
Baca: Prabowo Nilai Penusukan Wiranto Aksi Liar yang Sulit Dicegah
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini mengatakan, apa yang selalu dilakukan pihak berwajib selama ini dengan secara cepat menyimpulkan pelakunya terpapar ekstremisme atau terkait dengan kelompok radikal (jika terjadi atas pejabat) atau orang gila (jika terjadi atas ulama/tokoh agama) tidak menyelesaikan dan tidak akan menuntaskan akar masalah.
“Sebagai masyarakat cinta damai, kita patut mengecam berbagai bentuk tindak kekerasan oleh siapapun dan atas nama apapun, baik atas nama agama ataupun atas nama kepentingan politik; baik tindak kekerasan itu mengenai para pejabat negara maupun tokoh agama seperti yang pernah terjadi beberapa waktu lalu,” tambah Din.
Baca: Menkopolhukam Wiranto Diserang, Alami Luka, Dibawa ke RSPAD
Din mengatakan, kasus Pandeglang 10 Oktober 2019 yang menimpa Wiranto itu sebaiknya diselesaikan secara jernih dengan melakukan proses penegakan hukum secara transparan, imparsial, dan berkeadilan.
“Jika tidak, maka masing-masing pihak akan mengemukakan versi dan interpretasinya dengan “bukti-bukti” sebagai disinformasia (“penyesatan informasi”) terhadap pihak lain. Suasana demikian akan menimbulkan sikap saling tidak percaya satu sama lain,” ujarnya.
“Saya bersedih bahwa peristiwa tersebut terjadi dan berdoa semoga Bapak Wiranto sehat walafiat dan dapat kembali menunaikan tugas sehari-hari,” ungkap Din juga turut mendoakan.
Sebelumnya, Menko Polhukam Wiranto diserang oleh orang tidak dikenal di alun-alun Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019). Wiranto kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Pandeglang.
Dalam kejadian itu, Wiranto terkena dua tusukan di bagian perut, kata Direktur Utama RSUD Berkah, Firman.
Agus Zaini, tenaga ahli Wiranto, melalui keterangan tertulis, Jumat (11/10/2019), mengatakan usus halus mantan Panglima ABRI itu harus dipotong sepanjang 40 cm karena terluka kena tusukan. Wiranto masih harus menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.*