Hidayatullah.com– Semakin banyak pasien kecanduan telepon seluler (ponsel) yang masuk Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr Arif Zainudin Surakarta, Jawa Tengah. RS ini menerima rata-rata pasien karena ketergantungan fitur-fitur smartphone.
Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa Anak Remaja RSJD Surakarta Aliyah Himawati mengatakan, gangguan yang dialami oleh masing-masing pasien yang mengalami kecanduan ponsel tidak sama.
Ada yang tidak menganggap keberadaan orangtuanya. Pasien ini menganggap dia turun dari langit. Isi pikirannya ada di game (permainan) yang ada di ponsel tersebut.
Bahkan, kata Aliyah, pasien dengan kecanduan game pada tingkat yang sudah parah sampai tidak mau makan dan sekolah.
Di antara pasien dengan kecanduan ponsel itu menjalani rawat inap hingga satu bulan.
Ia mengatakan, sebetulnya mulai terasa banyak pasien kecanduan ponsel sejak tiga tahun lalu. “Tetapi belakangan ini makin marak terjadi,” ujarnya di Solo, Kamis (17/10/2019).
Kalau dulu rata-rata hanya sepekan sekali ada pasien yang masuk akibat kecanduan ponsel, saat ini katanya hampir setiap hari ada saja pasien yang datang dengan kondisi demikian.
“Sejak tahun ajaran baru hingga saat ini ada sekitar 35 anak remaja, dalam satu hari itu ada satu sampai dua anak yang berobat,” sebutnya kutip INI-Net.
Aliyah menjelaskan, penanganan pasien kecanduan ponsel dilakukan berdasarkan gejalanya. Pada tahap awal, pasien harus lebih dulu mengakui bahwa dia mengalami kecanduan ponsel.
Kemudian, pihak RSJ memberikan obat atau disebut farmakoterapi, sebab kondisi kecanduan itu membuat cairan otak atau neurotransmitter tidak seimbang.
“Farmakoterapi ini yang paling cepat bisa menyeimbangkan,” sebutnya.
Selain itu, jelas Aliyah, pasien juga harus menjalani terapi perilaku. Untuk pasien rawat jalan, dilakukan evaluasi dua minggu sekali.
“Mereka kami beri kontrak kegiatan, seperti; dalam satu hari mereka melakukan aktivitas apa saja dan kami beri aturan dalam satu hari boleh pegang ponsel maksimal hanya dua jam,” sebutnya.
Sebagai langkah pencegahan kecanduan ponsel, Aliyah menyarankan orangtua menghindarkan anak dari paparan ponsel pada usia dini. Mengingat, kini lumrah terjadi orangtua yang mengenalkan ponsel kepada anak sejak masih kecil.*