Hidayatullah.com– Indonesia resmi menjadi tuan rumah 3rd International Conference of Deaf Muslims/Konferensi Internasional Muslim Tunarungu (ICDM) ke-3 yang berlangsung di Puri Ratna Grand Sahid Hotel, Jakarta, pada Jumat hingga Sabtu (29-30/11/2019).
Tahun ini Indonesia yang diwakili Yayasan Majelis Ta’lim Tuli Indonesia (MTTI) yang diketuai Aprizar Zakaria mendapatkan amanah untuk menjadi tuan rumah ICDM ketiga, yang bertajuk “The Beauty of Islam Through Sign Language”.
Fahri Azis selaku juru bicara acara tersebut menjelaskan bahwa dengan berkembang pesatnya teknologi sekarang, tidak menjadi jaminan para tunarungu mendapatkan fasilitas.
“Saat khutbah Jumat sangat jarang teman tuli dapat memahami isi khutbah dikarenakan khatib hanya berbicara, tidak adanya orang yang memberikan gimik,” ujarnya.
Yayasan MTTI yang diketua Aprizar Zakaria menyampaikan rasa syukurnya karena telah mendapat amanah untuk menjadi tuan rumah ICDM 2019. Sebelum di Jakarta, acara ICDM diadakan di Qatar dan Malaysia.
Fahri Azis mengatakan harapannya atas terselenggaranya acara ini, sebagai ajang silaturahim antara para tunarungu terkhususnya yang berasal dari negara yang mayoritas Muslim. Juga, diharapkan dapat menjadi cerminan untuk pemerintah sehingga lebih memerhatikan soal fasilitas bagi mereka.
“Sebelum acara ini terselenggara kami sudah berkerja sama dengan beberapa instansi pemerintah salah satunya Kementerian Sosial,” ucapnya.
GAPPMI (Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman) turut mendukung penyelenggaraan ICDM ke-3 yang dihadiri oleh delegasi lebih dari 30 negara.
“Kami di Grup Kapal Api merasa turut bersemangat melihat saudara-saudara kita dari Indonesia dan mancanegara yang pada hari ini hadir dalam ICDM ke-3 di Jakarta. Semangat untuk terus maju, juga menjadi salah satu core value kami di Kapal Api yakni untuk terus mengembangkan diri. Pengembangan diri yang berkelanjutan atau Continuous Development harus terus berlangsung sepanjang hayat, tentunya dengan sepenuh semangat,” kata Pangesti Bernardus, Head of Corporate Communication Kapal Api Global.
Adapun cikal bakal terbentuknya sebuah organisasi Muslim Tuli tingkat internasional bernama Global Deaf Muslim (GDM) karena para pendiri merasa bahwa beberapa permasalahan yang mereka alami juga tidak terjadi di negera mereka sendiri, melainkan hampir di semua negara.
Menyadari hal ini, maka terbentuklah sebuah organisasi Muslim tuli tingkat internasional bernama Global Deaf Muslim (GDM) yang berpusat di Amerika Serikat.
Sejak pendiriannya, GDM beranggotakan 50 negara di seluruh dunia untuk membahas tentang segala upaya yang bisa menyediakan pengetahuan tentang agama Islam kepada penyandang tunarungu yang merupakan bagian dari komunitas Islam.*