Hidayatullah.com– Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Front Pembela Islam (FPI) menyatakan sikapnya terkait kondisi terkini dunia internasional.
Mulai dari insiden kapal asing dan klaim China terhadap perairan Natuna, krisis di Timur Tengah, ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat, hingga krisis berkepanjangan yang menimpa umat Islam Suriah, Rohingya, dan Palestina.
Baca: KAMMI Desak RI Berkonsolidasi dengan ASEAN soal Klaim China atas Natuna
FPI mendorong dunia internasional menciptakan perdamaian dan menyetop peperangan.
“(FPI) menyerukan dunia untuk menghentikan perang dan bekerja sama menciptakan perdamaian dunia,” ujar Ketua Umum KH Ahmad Shabri Lubis dalam pernyataan sikapnya di Jakarta, Rabu (08/01/2020).
FPI mengecam China yang telah memasuki wilayah ZEE Natuna di Indonesia tanpa izin, bahkan telah dengan sengaja mengawal para nelayan China mencuri ikan di wilayah tersebut, sehingga telah memancing ketegangan di perairan Indonesia.
Baca: Iran Tembakkan Lusinan Rudal ke Pangkalan Militer Amerika di Iraq, Washington Siap-siap
FPI juga mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menjatuhkan sanksi terhadap Israel, China. Myanmar, dan India karena masing-masing telah melakukan genosida terhadap Palestina, Uighur, Rohingya, dan Kashmir.
FPI mendesak negara-negara Arab untuk segera menghentikan pertikaian di Timur Tengah dan segera mengatasi tragedi kemanusiaan di Yaman, Suriah, dan lraq akibat peperangan.
“Mengecam AS yang telah dengan keji membunuh Jenderal Iran Qasem Solaemani di Iraq sehingga semakin menambah ketegangan di Timur Tengah, bahkan bisa menyulut Perang Dunia,” pungkas pernyataan Ustadz Shabri bersama Sekretaris Umum Munarman itu.*