Hidayatullah.com– Akibat wabah virus korona yang berasal dari Kota Wuhan, China, sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang berada di China pulang ke Tanah Air, termasuk WNI asal Aceh.
Berdasarkan catatan Dinas Sosial Aceh hingga Kamis (30/01/2020), dalam kurun waktu tanggal 28 hingga 29 Januari 2020, sudah empat orang mahasiswa Aceh yang kembali dari China.
Keempat mahasiswa tersebut yaitu Fiqhi Nahdiah Mahkmud, Rizky Maulida, Maria Elfi Yana, dan M Sahuddin. Mereka berasal dari sejumlah kabupaten/kota di Aceh.
Keempat mahasiswa ini datang dari sejumlah kota di China, mereka tiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda setelah transit di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia.
Menurut Kepala Dinas Sosial Aceh, Alhudri, jumlah semua mahasiswa Aceh yang berada di China sebanyak 62 orang. Sedangkan 20 di antaranya masih berada di China, termasuk di kota Wuhan dimana terdapat paling banyak korban virus korona.
“20 orang masih berada di China, 12 di antaranya berada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei yang hingga kini belum dapat keluar dari kota tersebut, sementara 7 lainya berada di sejumlah kota di China (di luar Kota Wuhan),” ujar Alhudri di Banda Aceh, Kamis (30/01/2020) kutip RRI.co.id.
Kepulangan empat mahasiswa tersebut disambut oleh pemerintah Aceh. Mereka kemudian menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan di bandara SIM dan RSUDZA Banda Aceh untuk mencegah penyebaran virus korona.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, diketahui empat mahasiswa tersebut negatif virus korona.
Menurut Alhudri, berdasarkan pendataan, sudah 32 orang mahasiswa kembali ke Aceh sejak bulan Desember 2019.
Ia mengatakan bahwa Pemerintah Aceh juga telah mengirimkan bantuan sebesar Rp 100 juta kepada mahasiswa Aceh yang berada di Kota Wuhan. Bantuan ini diserahkan guna mencukupi makanan dan logistik mereka yang sudah kehabisan.
Alhudri menambahkan bahwa terdapat 5 orang mahasiswa lainnya yang masih menunggu proses pemulangan ke Aceh: 3 orang sedang proses pembelian tiket dan menunggu kepulangan, sementara 2 orang lainnya sudah berada di Jakarta.
Saat ini katanya Pemerintah Aceh terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI dalam proses pemulangan mahasiswa Aceh yang masih belum dapat keluar dari China.
“Fokus kita pada 12 mahasiswa yang belum bisa keluar dari Kota Wuhan, kita juga terus berupaya berkomunikasi dengan mahasiswa yang berada di luar kota Wuhan agar bisa pulang juga ke Aceh karena kondisi di sana sudah semakin tidak kondusif,” sebutnya.
Sementara itu, korban tewas akibat virus korona di China bertambah menjadi 170 orang berdasarkan data dilaporkan media per Kamis (30/01/2020).
Angka tersebut meningkat setelah Provinsi Hubei melaporkan 38 kematian baru dengan lebih dari 1.700 kasus yang dikonfirmasi. Badan kesehatan di bawah PBB (WHO) telah memperingatkan pemerintah RRC agar segera mengambil langkah dalam mengatasi wabah virus korona.*