Hidayatullah.com– Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel mendesak pemerintah menindak tegas pelaku penimbunan alat-alat medis. Desakan ini disampaikan terkait langkanya masker dan pembersih tangan akibat virus corona yang terus mewabah.
Gobel mengecam keras tindakan ‘aji mumpung’ pelaku usaha, distributor, pedagang, dan penimbun alat medis pelindung diri dan sembako untuk kepentingan sendiri.
“Pemerintah harus menindak para pelaku secara tegas dan cepat, sebelum kepanikan masyarakat semakin meningkat,” ujar Gobel dalam siaran persnya dirilis DPR RI pada Kamis (05/03/2020).
Mantan Menteri Perdagangan ini menilai, tindakan aji mumpung yang dilakukan para pelaku tersebut tidak hanya merugikan dan meresahkan masyarakat, tetapi juga mengacaukan produksi dan pasokan serta instabilitas nasional.
“Kondisi kedaruratan ini jika tidak segera ditangani, dikhawatirkan menimbulkan potensi kerugian ekonomi, sosial, dan politik,” kata politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu.
Baca: Polri Imbau Masyarakat Tidak Panik Sikapi Virus Corona
Pada sisi lain, ia mendorong pemerintah lewat Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Kesehatan, Bulog, dan BUMN agar meningkatkan kekuatan stok pangan dan alat medis pelindung diri.
“Saya melihat ada potensi kekurangan dan kenaikan harga sejumlah alat medis pelindung diri untuk mencegah penyebaran virus corona. Pemerintah dan industri harus dengan segera melakukan koordinasi antara eksekutif dan legislatif, meningkatkan produksi sebesar sekitar 50 persen. Hal itu untuk mengantisipasi adanya lonjakan permintaan, pembelian karena panik, penimbunan, dan penyalahgunaan,” ujarnya.
Gobel mengimbau Kementerian Komunikasi dan Informatika harus berdiri di garis depan sebagai koordinator pendistribusian informasi yang benar secara cepat dan tepat waktu, dalam satu Tim Satgas Virus Corona untuk mengamankan ketersedian dan pasokan barang strategis.
Pada waktu yang sama, dalam tim itu juga harus ada unsur polisi siber yang melakukan patroli lalu lintas berita di lini media manapun yang mengarah pada informasi hoaks dan meresahkan masyarakat untuk kemudian diblokir dan diinvestigasi penyebarnya.
Ia berharap, langkah komprehensif itu bisa mengeliminir kepanikan dan percepatan penyebaran virus asal China yang mematikan itu.
Pada saat yang sama, diharapkan mengantisipasi gejolak karena kepanikan kehabisan stok pangan dan alat medis pelindung diri.
“Secara berkala, saya minta legislatif dan eksekutif yakni komisi dan kementerian terkait melakukan koordinasi dan rapat-rapat konsultasi selama proses terjadinya penyebaran virus corona. Dengan demikian, diharapkan penanganan pasien dan wabah terkoordinasi dengan baik, cepat dan komprehensif,” ujarnya.
Baca: MUI: Perbanyak Wudhu dan Cuci Tangan Pakai Sabun Bisa Tangkal Corona
Kepada masyarakat, Gobel meminta agar tidak panik dan dapat menahan diri untuk melakukan aksi borong berbagai komoditas strategis karena ketakutan.
Masyarakat diharapkan mengikuti perkembangan secara seksama dari sumber informasi resmi dan kredibel soal perkembangan dampak virus corona, ketersedian stok bahan pokok, dan rumah sakit rujukan yang bisa didatangi kalau ada indikasi awal gejala suspect virus corona.
Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) ini menegaskan, langkah preventif penanganan dampak covid-19 terhadap ancaman instabilitas ekonomi dan politik harus dilakukan.
“Pemerintah harus membentuk tim satgas penanganan para pelaku aji mumpung yang bertujuan memperkaya diri sendiri dengan sanksi pidana, bahkan jika sudah mengarah ke instabilitas nasional dengan pidana subversif,” ujarnya.*