Hidayatullah.com- Inspiratif. Kata ini barangkali cukup menggambarkan sosok Saptuari Sugiharto (41 tahun). Yatim sejak kecil. Miskin. Membiayai sendiri kuliahnya. Lalu menggeluti bisnis dengan merangkak dari bawah. Sukses. Terjerat riba. Terhempas. Kemudian bangkit dari titik nol.
Berbagai pengalamannya itu, ia tulis di webblog dan facebook-nya. Ribuan yang mengakses. Ia tuangkan juga ke dalam buku. Hampir semuanya laris manis. Terutama bukunya berjudul Kembali Ke Titik Nol. “Cetak 80 ribu eksemplar,” katanya. Masih ada 11 judul lainnya. Juga laris.
Tak hanya lewat buku, peraih berbagai penghargaan dalam bidang kewirausahaan ini, juga menyampaikan pengalamannya lewat seminar dan pelatihan. “Hampir 1.000 seminar dan pelatihan yang pernah saya isi,” kata bos perusahaan merchandise Kedai Digital dan Jogist ini.
Satu lagi usaha yang ditekuni alumni Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada (UGM) jurusan Perencanaan Pengembangan Wilayah ini. Yakni, kuliner tengkleng Ho Ah. Semua bisnisnya ada di Yogyakarta.
Selain bisnis, Saptu, demikian akrab dipanggil, juga aktif dalam bidang sosial dakwah. Ia mendirikan komunitas Sedekah Rombongan pada 2011. Tahun 2016, lembaga ini telah memberikan 21 ribu santunan senilai Rp 41 milyar. Juga punya 27 ambulance di 22 kota, 12 rumah singgah, dan lebih dari 300 relawan.
Ingin tahu lebih jauh Saptuari Sugiharto? Baca majalah Suara Hidayatullah edisi April 2020. Lengkap. Hubungi 085731158404.*