Hidayatullah.com–Kontroversi seputar penyelanggaraan Miss World akhirnya ditanggapi pemerintah. Menko Kesra Agung Laksono dalam jumpa pers di rumah dinas Wapres Boediono, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Sabtu (07/09/2013) mengumumkan pemerintah memutuskan untuk tidak menjadikan Jakarta dan Bogor sebagai tempat puncak acara pada 28 September nanti, tetapi hanya diselenggarakan di Bali.
“Acara ini diselanggarakan di Pulau Bali 8-28 September. Jadi tidak ada acara yang diadakan di luar Pulau Bali,” tutur Menko Kesra Agung Laksono dikutip detiknews.com.
Rapat ini digelar di rumah dinas Wapres Boediono untuk membahas gelaran Miss World yang baru pertama kali diadakan di Indonesia dan mendapatkan reaksi luar biasa. Dalam jumpa pers, Agung didampingi oleh Kapolri Jenderal Timur Pradopo dan Wamen Parekraf Sapta Nirwandar.
Sebelumnya, Forum Umat Islam (FUI) sempat membacakan surat cinta untuk Hary Tanoesoedibjo, CEO Media Citra Nusantara (MNC) Group dalam aksi menolak Miss World di depan kantor MNC Group di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jum’at (06/09/2013) sore.
“Jika tetap menyelenggarakan Miss World di Indonesia berarti Hary Tanoe telah melecehkan ulama. Hary Tanoe tidak mendengarkan suara ulama yang melarang Miss World di Indonesia,” begitu salah satu isi surat cinta FUI yang dibacakan Muhammad Al-Khaththath, Sekjen FUI di hadapan ribuan massa aksi.
Hary Tanoe, lanjutnya, menganggap para ulama tidak tahu menahu tentang Miss World, sehingga suara ulama tidak perlu diikuti.
Dalam surat cinta itu, FUI mengajak Hary Tanoe untuk segera memberhentikan penyelenggaraan Miss World di Indonesia.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Kami berharap Hary Tanoe mendapat hidayah, masuk Islam. Karena bapaknya Hary Tanoe adalah Muslim yang taat. Buatlah tersenyum bapak Anda (Hary Tanoe) dengan memberhentikan Miss World.”
Seperti diberitakan sebelumnya, mayoritas ulama dan organisasi massa Islam di Indonesia menolak keras penyelenggaraan Miss World. Meski demikian, pihak penyelenggara (MNC Group) tetap memaksa menyelenggarakan Miss World di Indonesia yang merupakan negara berpenduduk mayoritas Muslim.*