Hidayatullah.com–Prihatin dengan perkembangan di tanah air, komunitas #IndonesiaTanpaJIL (ITJ) berencana menggelar Kelas Sejarah Islam dan Pancasila di bulan Agustus 2020. Kelas ini sedianya akan diselenggarakan mulai 7 Agustus setiap Jumat malam secara daring. Narasumber yang dihadirkan adalah Akmal Sjafril, Dr. Tiar Anwar Bachtiar, dan Dr. Adian Husaini.
Randy Iqbal, Koordinator Pusat (Korpus) ITJ, menegaskan bahwa ITJ tidak akan mengendurkan perjuangannya di tengah pandemi.
“ITJ memang tidak pernah menghentikan kegiatannya. Setelah kondisi pandemi diumumkan, ITJ terus menggelar kajian, meski secara online,” ungkap ayah dari dua anak ini.
Ketika Covid-19 dinyatakan oleh World Health Organization (WHO) sebagai pandemi pada bulan Maret silam, ITJ baru saja menyelesaikan sebuah perhelatan besar, yaitu Silaturrahim Nasional (Silatnas) yang diselenggarakan di Yogyakarta pada pertengahan bulan Februari 2020.
“Sejak berdiri tahun 2012, ITJ telah menggelar Silatnas sebanyak empat kali, dan sudah lima kali memilih Korpus. Ini membuktikan keseriusan perjuangan dan kaderisasi yang telah kami lakukan,” ujar Korpus yang terpilih di Silatnas Yogyakarta Februari lalu.
Sejak dulu, telah muncul banyak perdebatan seputar Pancasila. Banyak aktivis Muslim dan gerakan dakwah yang kerap dibenturkan dengan Pancasila. Sementara itu, Pancasila kerap dijadikan sekadar slogan atau hashtag oleh pihak-pihak yang perilakunya justru jauh dari Pancasilais. Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, sempat memicu kemarahan banyak orang lantaran mengatakan bahwa agama adalah musuh Pancasila. Terakhir, muncul pula Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) yang memuat frase “Ketuhanan yang berkebudayaan” dan mengangkat isu ‘pemerasan’ Pancasila menjadi Tri Sila dan Eka Sila.
“Narasi yang membenturkan Islam dan Pancasila sudah terlalu sering terjadi, dan kita menganggap ini adalah persoalan penting yang harus digali sampai ke akarnya. ITJ sendiri melihat isu ini sangat tidak produktif, karena dasar negara dibenturkan dengan agama mayoritas. Karena itu, ITJ menggelar Kelas Sejarah Islam dan Pancasila ini,” ungkap Humas ITJ, Gatot Prasetyo.
“Untuk kelas online ini, kami sengaja mengundang para ahlinya. Ustadz Adian Husaini sudah lama dikenal di ranah pemikiran Islam, dan juga telah menulis buku tentang Pancasila. Doktor Tiar adalah sejarawan yang sudah dikenal luas, dan Uda Akmal juga kandidat doktor Ilmu Sejarah yang juga mantan Korpus ITJ. Jadi memang kami sangat serius dengan kegiatan yang kali ini,” ujar Gatot lagi.
Ketika ditanya tentang informasi lengkap mengenai kegiatan-kegiatan ITJ, Gatot mengingatkan bahwa ITJ adalah komunitas yang lahir di dunia maya, sehingga semua informasinya mudah didapatkan.
“Semua informasi tentang ITJ bisa didapatkan di akun-akun kami di Instagram, Twitter, dan Facebook. Ke depannya, kami juga berencana untuk lebih fokus di kanal Youtube,” pungkas Gatot.*