Hidayatullah.com—Jaksa Penuntut Umum (JPU) Abdullah Noer Deny menuntut terdakwa penusuk Syekh Ali Jaber dengan hukuman kurungan penjara selama sepuluh tahun. Tuntutan ini disampaikan jaksa kepada hakim dalam sidang yang dilakuan secara virtual.
“Meminta majelis hakim agar menghukum terdakwa Alpin Adrian dengan kurungan penjara selama sepuluh tahun,” katanya dalam sidang yang dilaksanakan secara virtual di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Kamis (18/2/2021) dikutip laman Antara News.
Menurut Deny, perbuatan terdakwa telah melanggar pasal 340 KUHPidana yakni tentang pembunuhan berencana. Hal yang memberatkan, perbuatan terdakwa telah membahayakan nyawa orang lain. “Hal yang meringankan terdakwa menyesali perbuatannya dan telah meminta maaf kepada korban,” kata dia.
Ardiansyah penasihat hukum terdakwa mengatakan sangat keberatan atas tuntutan yang diberikan jaksa. Menurut dia, tuntutan dan pasal yang dijatuhi jaksa tidak sesuai.
“Tuntutan jaksa tidak sesuai dengan fakta persidangan. Dalam video juga sudah terbukti, tikaman-nya mengarah ke tangan, bukan ke arah yang vital,” ujar Ardiansyah.
Menurut dia, pasal-pasal yang tepat untuk kliennya adalah pasal 351 ayat (2) tentang penganiayaan dengan hukuman maksimal lima tahun. “Bukan pasal 340. Itu kan pasal pembunuhan berencana,” ucap dia.
Pada Oktober tahun lalu, Alpin Andira menusuk Syeikh Ali Jaber saat mengisi sebuah acara wisuda Tahfidz sekaligus acara Tahun Baru Muharam di Masjid Falahuddin, Tamin, Tanjungkarang Pusat, Bandarlampung. Penusuk menyasar leher, namun Syekh Ali Jaber melawan sehingga tusukannya mengenai tangan beliau.