Hidayatullah.com— Ketua Umum PP Muhammadiyah tahun 2005 – 2015, Prof. Dr. Din Syamsudin, MA. menyampaikan pandangan mengenai Wasathiyyah Islam yang memiliki arti bahwa Islam merupakan agama yang mengambil nilai-nilai jalan tengah. Ia menambahkan dari pernyataan tersebut bahwa adanya kekeliruan untuk menyebutkan dengan istilah lain mengenai Wasathiyyah Islam.
“Kita tetap bertoleransi, baik ekstra agama, maksudnya antar agama, intra agama, kita cenderung bermusyawarah, dalam melakukan perbaikan dalam kehidupan bersama ini.” jelas Din Syamsudin saat menjadi narasumber dalam acara Mimbar Demokrasi Kebangsaan Fraksi PKS DPR RI hari Jumat (12/3/2021).
Ia juga memberikan suatu pernyataan bahwa jika Pancasila sebagai dasar negara dibedah dan diperjelas poin – poin di dalamnya, memiliki paradigma Wasathiyyah di dalam sila – sila nya. “Ketuhanan dan kemanusiaan yang adil dan beradab itulah semacam ontologi, kemudian ada kerangka epistemologi persatuan dan permusyawaratan, dan kemudian rakitan paradigma etis itulah keadilan social,” tegas Din Syamsudin.
Din mengemukakan, dasar negara Indonesia baik itu UU ataupun Pancasila dapat disimpulkan sebagai manifestasi Wasathiyyah Islam. jalan tengah Islam sudah senyawa dalam wawasan kebangsaan dan kenegaraan kita, dan termasuk UUD 1945, jelasnya.
Dalam penyampaiannya Din menegaskan perjuangan umat islam melalui partai – partai Islam, ataupun organisasi Islam harus selalu mengawal Negara Republik Indonesia sesuai dengan Pancasila yang beririsan dengan Islam. “Pancasila, yang meletakkan Ketuhanan yang Maha Esa sebagai mahkotanya yang diperjelas oleh pasal 29 berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa, tidak boleh Pancasila dipisahkan dari agama,” jelas Din Syamsudin dalam penutup pemaparannya sebagai narasumber.*Mimbar Demokrasi Kebangsaan PKS
Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini memberikan sambutan pada Mimbar Demokrasi dan Kebangsaan Fraksi PKS DPR #2 dengan tema ‘Moderasi Islam dan Kebangsaan Indonesia’ yang digelar secara virtual hari ini, Jumat 12 Maret 2021.*