Hidayatullah.com — Imam Islamic Center of New York Amerika Serikat Shamsi Ali berpesan agar momentum Ramadhan yang tersisa dimaksimalkan sebaik mungkin mengingat sudah memasuki 10 hari.
“Ini bulan transformasi atau inherent change. Kita patut jadikan Ramadhan sebagai bulan madrasah, bulan pendidikan. Kita menata ulang fitrah kita, yakni agar lebih intim dengan Allah SWT,” kata Shamsi Ali, Kamis (22/04/2021).
Shamsi Ali mengharapkan agar setelah Ramadhan, ketakwaan di bulan suci itu nampak dalam perilaku, tutur kata dan perbuatan.
“Yang perlu kita perbaiki adalah akhlak kita, terhadap sesama, termasuk dengan non-Muslim. Teladan kita Nabi Muhammad menyebut bahwa dirinya diutus untuk menyempurnakan akhlak umatnya,” ujar Shamsi.
Karenanya, Shamsi berpesan agar tidak membedakan kesalehan semata-mata hanya berhubungan dengan peribadatan ritual keagamaan di tempat terbatas seperti rumah ibadah.
Tetapi, kesalehan yang benar justru terlihat ketika berada di luar rumah ibadah dalam rangka menjalin hubungan dengan manusia atau makhluk Allah lainnya.
Berbeda dengan dunia Barat yang mayoritas memisahkan antara kesalehan ritual dengan kesalehan sosial, Islam menurut Shamsi bahkan menjadikan kesalehan sosial sebagai bukti apakah kesalehan ritualnya benar atau tidak.
“Barat yang kelihatan maju peradabannya tapi mereka hidup tidak memiliki keseimbangan pemahaman terhadap dunia dan akhirat. Semantara, Islam mengajarkan kita untuk hidup bahagia di dunia dan akhirat,” jelasnya.*