Hidayatullah.com– Muhammad Khusaini Amri terpilih sebagai Ketua Pengurus Wilayah Forum Pengusaha Muslim Indonesia atau Indonesian Islamic Business Forum (IIBF) Regional Aceh periode 2022-2026 dalam Musyarawarah Wilayah (Muswil) ke-2.
Muhammad Khusaini Amri dalam sambutannya menyatakan siap melaksanakan tugas serta amanah sebagai Ketua IIBF Aceh periode 2022-2026.
“Terima kasih atas kepercayaan pengurus, khususnya kepada guru saya, Bapak Putra Chamsah yang telah membuka pikiran saya tentang sistem ekonomi Islam. Mohon dukungan guru-guru kami di pembina dan teman-teman pengurus agar saya dapat melanjutkan estafet kepemimpinan IIBF Aceh dengan lebih baik dan berkah,” kata pemilik sebuah travel ini sebagaimana rilis diterima hidayatullah.com, Kamis (06/01/2022) malam.
Muswil yang bertajuk “Berkiprah dalam Ukhuwah, Keberkahan dalam Usaha” itu dilaksanakan di Hotel Kumala, Gampong Lamteh, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, Rabu (05/01/2022) malam.
Selain diikuti puluhan anggota dan pengurus, acara yang dipimpin oleh ketua sidang Sugito ini juga dihadiri Sekjen IIBF Pusat Jamhur Abdullah dan Dewan Pembina Masrul Aidi, Zul Arafah, Muhammad Hatta Selian, dan Mizaj Iskandar Usman.
Masrul Aidi dalam sambutannya mewakili Dewan Pembina mengatakan, peran IIBF Aceh selama ini sangat berarti bagi masyarakat khususnya dalam memperjuangkan sistem ekonomi Islam.
Sekjen IIBF Pusat Jamhur Abdullah turut menyampaikan apresiasi kepada IIBF Aceh. “IIBF Aceh luar biasa, lebih maju dari pusat. Pusat saja belum pernah bikin Munas, tapi Aceh sudah beberapa kali bikin Muswil dan tertib organisasi,” sebutnya.
Ia menambahkan, Aceh punya banyak kelebihan terutama dengan syariat Islam dan seluruh lembaga keuangan sesuai syariah.
“Semoga Aceh dapat meraih berbagai sumber dana dari pusat dan berbagai sumber yang dapat masuk ke Aceh, tapi uang yang ada di Aceh tetap berputar di Aceh. Program beli dan bela produk Aceh harus tetap digaungkan,” tegas Jamhur yang juga kelahiran Aceh dan menetap di Medan.
Sementara Ketua IIBF Aceh periode sebelumnya, Putra Chamsah yang telah memimpin IIBF Aceh selama dua periode sejak 2012, menyampaikan laporan pertanggungjawabannya.
“Alhamdulillah, terima kasih kepada ustadz-ustadz dewan pembina, jamaah, dan anggota pengurus IIBF Aceh yang selama ini telah mendukung kami dalam mendakwahkan sistem ekonomi Islam di bumi Aceh. Muswil ini dapat berlangsung setelah satu tahun tertunda akibat pandemi Covid,” ujarnya.
Disebutkan, di antara program yang sudah dijalankannya selama ini adalah workshop dan literasi ekonomi Islam dengan tajuk “How to Be Debt Free”, “Leader Forum”, “Sharing Business”.
Selain itu, juga pengajian rutin setiap Rabu malam sejak 2013 yang didukung penuh oleh pengusaha anggota IIBF Aceh, sehingga terus berjalan sampai saat ini.
Gerakan pemberantasan renterir melalui koperasi syariah Baitul Misykat dengan modal awal infak jamaah sebesar Rp 8.400.000, tambahnya, saat ini sudah mencapai Rp 1,1 miliar dengan 297 orang pedagang kecil telah dibantu. Para pedagang kecil itu tersebar di sembilan pasar kawasan Banda Aceh, Aceh Besar, Sigli, Blangpidie, Subulussalam, Kutacane, dan Takengon.
IIBF Aceh juga menginisiasi berdirinya toko swalayan yang fokus memperkenalkan produk lokal Aceh melalui PT Hareukat Berkah Tamita yang telah memiliki dua outlet di Banda Aceh.
Sejak 2012, IIBF Aceh juga melaksanaan kurban di 34 desa miskin wilayah Banda Aceh, Aceh Besar, dan Sigli dengan jumlah penerima 3.700 KK.
“Adapun masukan yang ingin saya sampaikan untuk pengurus selanjutnya, sampai sekarang IIBF Aceh belum punya kantor sekretariat, semoga dapat diwujudkan oleh pengurus baru,” ungkap Putra yang pernah menjabat kepala cabang bank syariah di Aceh.*