Hidayatullah.com—Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) menyampaikan aksi protes terkait kerumunan “pesta lampion” Perayaan Imlek pada tanggal 30 dan 31 Januari 2022 di depan Balaikota Surakarta. Secara khusus, DSKS berharap aparat mengambil tindakan tegas kepada panitia penyelenggara karena khawatir berpotensi menjadi klaster kerumunan.
“Kami berharap ada tindakan tegas kepada siapapun yang telah melakukan kegiatan yang berdampak pada kerumunan yang berpotensi menimbulkan klaster baru maupun gangguan lalulintas yang mengikan masyarakat luas baik pencabutan injin kegiatan ataupun penegakan hukum,” katanya dalam surat tertulis yang ditandatangani Koordinator Dewan Riasah Tandidiyah DSKS, Aris Munandar Alfatah dan Sekjen DSKS dalam suratnya yang diterima hidayatullah.com, Kamis (3/2/2022).
Dalam suratnya, DSKS meminta Ketua DPRD Surakarta melakukan klarifikasi perihal acara Imlek itu kepada panitia penyelenggara, Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid 19 Kota Surakarta, Walikota, Kapolresta, Satpol PP, Kominfo, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan.Surat juga ditembuskan kepada Ketua DPRD Kota Surakarta, Kapolda Jateng, Gubemur Jateng dan Komisi Ombudsman Jateng bahkan kepada Presiden Jokowi dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Sebelumnya heboh kawasan wisata Lampion Imlek di sekitar Pasar Gede dan Balaikota Surakarta dipadati massa menjelang Hari Raya Imlek. Lampion Imlek 2022 yang dipasang di kawasan Balai Kota Surakarta hingga depan Pasar Gede mengundang ribuan kerumunan pengunjung dan masyarakat pada tanggal 30 dan 31 Januari 2022.
Tidak hanya itu, kemacetan panjang terjadi di sejumlah ruas jalan protokol Kota Bengawan. Seperti jalan Slamet Riyadi, Jendral Sudirman, Arifin, Urip Sumoharjo dan sekitar Jl RE Martadinata depan Klenteng Tien Kok Sie.
Menurut laman rri.co.id, masyarakat berduyun-duyun mendatangi lokasi pemasangan pernak-pernik Tahun Baru Imlek 2573/2022. Kerumunan tak bisa terhindarkan. Bahkan tak sedikit warga yang mengabaikan protokol kesehatan, terutama penggunaan masker.
Meskipun menimbulkan kerumunan Pemkot tetap membuka tempat wisata lampion Imlek. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, pihaknya tak mempermasalahkan terjadinya kerumunan akibat banyaknya penonton lampion. “Memang ramai, tapi tidak apa-apa. Sekarang di mana-mana ramai,” ungkap Gibran seusai memimpin rapat Evaluasi PPKM di Balaikota, Senin (31/1/2022) dikutip rri.
Tak urung kerumunan ini mengundang pro dan kontra di dunia maya dan media sosial.*