Hidayatullah.com — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia (Marves) Luhut Binsar Panjaitan menemui mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang berdemonstrasi saat kunjungannya ke kampus UI. Mahasiswa menyambut Luhut dengan sindiran tentang big data penundaan pemilu.
Mahasiswa diketahui berdemonstrasi di Gedung Balai Sidang UI sekitar pukul 10.48 WIB. Di dalam gedung tersebut, Luhut tengah mengisi kuliah untuk mahasiswa.
Massa tampak membawa sejumlah spanduk. Spanduk itu di antaranya bertulisan ‘Turut berduka cita Atas Meninggalnya Demokrasi UI dan Indonesia’.
Selain itu, ada poster bertulisan ‘Potong Bebek Angsa Masak di Kuali Mana Big Datanya Kok Malah ke Sini. Kok Punya Nyali Gak Tau Diri lalalalaalala’. Mahasiswa juga menyanyikan lagu sindiran terbut selama demonstrasi.
“Potong Bebek Angsa Masak di Kuali Mana Big Datanya Kok Malah ke Sini. Kok Punya Nyali Gak Tau Diri lalalalaalala,” ucap mahasiswa.
Mahasiswa juga tampak membawa poster lain bergambar muka Luhut. Di poster tersebut tertulis sederet jabatan yang diemban Luhut saat ini.
Massa mahasiswa mengkritik Luhut soal wacana penundaan pemilu, soal harga minyak yang naik, hingga soal konflik Luhut dengan Haris Azhar dan Fatia.
Mahasiswa juga menyanyikan yel-yel yang intinya menagih Luhut menunjukkan big data yang diklaim berisi aspirasi masyarakat yang meminta Pemilu 2024 ditunda.
Selang 1,5 jam di dalam Balai Sidang UI, Luhut keluar untuk menemui mahasiswa. Ia menjawab tuntutan yang diajukan.
“Mau kalian apa? Biar saya jawab,” ucap Luhut kepada mahasiswa.
BEM UI kemudian melontarkan pembahasan terkait wacana penundaan Pemilu atau perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mereka berucap bahwa Luhut meminta ketua partai menyuarakan wacana penundaan Pemilu.
Luhut pun menyebut ia tak pernah bilang minta supaya presiden tiga periode. “Saya mau tanya, siapa yang bilang saya minta supaya presiden 3 periode? Saya tanya siapa?” tanya Luhut kepada massa aksi.
“Saya enggak pernah bilang itu,” katanya.
Luhut kembali menegaskan selama ini ia hanya menyampaikan soal banyaknya orang yang meminta Pemilu 2024 ditunda, bukan soal perpanjangan masa presiden 3 periode.
“Dengerin ya, jangan marah-marah, saya tidak pernah mengatakan presiden 3 periode. Tidak pernah. Yang pernah saya katakan, banyak di bawah itu minta pemilu ditunda. Itu aja. Apa salah?” ucap Luhut.
Ketua BEM UI Bayu Satria Utomo meminta Luhut membuka big data yang diklaim Menko Marves menunjukkan keinginan penundaan pemilu tersebut.
“Kita minta Bapak klarifikasi dan membuka big data. Apakah Bapak berani?” tuturnya.
Namun, Luhut menolak membuka data penundaan pemilu. Dia merasa punya hak untuk tidak melakukannya.*