Hidayatullah.com—Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri membeberkan dirinya telah memiliki 15 gelar Doktor Honoris Causa (H.C.) dan 3 gelar profesor. Istri (alm) Taufik Keamas ini menyampaikan hal itu dalam acara yang diselenggarakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKN) secara hybrid di Gedung Puri Ardhya Garini, Jakarta, pada Senin, 8 Agustus 2022 lalu.
Megawati mengeklaim telah memiliki 15 gelar Doktor H. C. dan 3 gelar profesor. Ia mengatakan, saat ini dirinya baru mempunyai 2 gelar profesor dan 9 doktor honoris causa dan dalam waktu dekat, gelarnya masih akan bertambah lagi.
“Belum lagi doktor honoris saya 9, masih nunggu lagi 5, apa tidak bingung ya? Berarti di RI hanya saya satunya loh yang prof mau 3, doktor honoris causanya 15,” ujar Megawati dikutip Tempo.
Seperti diketahui, mantan Presiden Indonesia ke-5 ini tercatat beberapa kali menerima gelar honoris causa. Pada tahun 2001, ia menerima gelar tersebut dari Universitas Waseda Tokyo di Jepang.
Pada 2003, Megawati menerima gelar serupa dari Moscow State Institute of International Relation di Rusia. Ia juga menerima gelar serupa di bidang politik dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri pada 2018.
Baru-baru ini, ia dikukuhkan sebagai Profesor Kehormatan atau Guru Besar Tidak Tetap Ilmu Pertahanan di Bidang Kepemimpinan Strategis oleh Universitas Pertahanan pada Jumat, 11 Juni 2021.
Diserang Netizen
Pernyataan Megawati atas gelar terbarunya ini rupanya memancing komentar di twitter dan Instagram. Ada yang menyindir, bahkan ada yang bernada lucu.
Seorang tokoh NU DKI dan penulis buku Membaca Hamka Merawat Bangsa, Haji Umar Hasibuan berkomentar; “Kalau baca ini. Gak ada artinya kuliah 6 thn utk dapat gelar doctor,” tulisnya di akun twitter @UmarHasibuan77.
“Pelajaran moralnya adalah.. jangan takut dan malu kalo ga kelar kuliah, Aanda masih bisa jadi doktor atau guru besar kok. Asal… ,” tulis @piyopikavet di akun twitter.
“Satu-satunya profesor yang ndak jelas kiprah akademiknya apa? Mungkin beliau menganggap karir politik itu pencapaian akademik yah? Dahlah Bu, selamat senang-senang di masa tua, abaikan saja para rakyat yang menderita itu,” tulis Rafi Azzami di akun @Rafilsafat Hebat.
“Ternyata menjadi orang Papua (kulit hitam) seperti saya dan Menjadi tukang (mas2) bakso itu lelucon bagi para pejabat negara ini dan diucapkan oleh orang yang punya gelar doktornya banyak,” tulis Joe Montana @jonnyricardo_11.
“Fir’aun lebih hebat lagi, dia mengaku dia satu-satunya manusia didunia ini yang patut disembah
Dialah tuhan. Kalo cuma Punya gelar 3 Professor mah kecil, belum apa-apa. Ayolah lebih ditingkatkan lagi, jadi Nabi kek atau jadi Malaikat kek,” tulis Stirring @Stiring_1
“Kalau org tidak mampu, wajar putus kuliah ditengah jalan. nah ini, lulus S1 saja tdk, bangga2in doktor dan gelar kehormatannya. dan begonya, bawahannya ikut mendukung kelakuannya,” tulis ABK@North Papua2021.
“Si nenek ini ga sadar sebenarnya lagi di lecehkan oleh mereka yg ngasih gelarl.pikir aja sekolah cuma tamat sma.trs suka nyinyir ke rakyat kecil..apa pantes dapet gelar.klau dia mati apa gelar itu di bawa..??,” tulis Daffa Surya Pratama.
“Bagi saya Gelar itu sebuah tanggung jawab…dan itu berat..karena kita harus mencerminkannya dalam diri pribadi kita…bahwa kita memang layak dan patut.menyandangnya..,” tulis @Irfi.
“15 gelar..pagelaran lenong,” tulis @Dedy Yuliawan.
“Banyak gelar..tapi ngga ada prestasinya..dulu dipilih karena kasihan…putra proklamator.sekarang malah bikin susah yg membelanya dulu,” tambah @Warseno Redmi.*