Hidayatullah.com — Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan bela sungkawa dan duka yang mendalam atas terjadinya musibah gempa bumi dengan pusat di Barat Daya Kabupaten Cianjur dengan skala 5,6 SR.
Gempa tersebut dirasakan kuat mengguncang wilayah Cianjur, Sukabumi, Bogor hingga DKI Jakarta.
“Saya menyampaikan belasungkawa duka yang medalam atas musibah gempa pada hari ini, semoga korban meninggal dunia diberikan maghfiroh dan korban terdampak gempa diberikan kesabaran, ketabahan,” kata Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Marsudi Syuhud, dilansir laman resmi MUI, Senin (21/11/2022).
Marsudi mengajak organisasi sosial keagamaan baik dari pusat sampe daerah bergandengan tangan untuk memberikan bantuan.
“Saudara kita di Cianjur dan sekitarnya sedang berduka, sedang mengalami musibah, mari kita bantu agar dapat meringankan deritanya,” ujar Marsudi.
MUI, kata dia, melalui LPB MUI berupaya akan turut membantu para korban terdampak bencana gempa bumi, semoga bersama yang lainnya ini bisa membantu para korban.
Lebih lanjut Marsudi berpesan bahwa kita dianjurkan menghadapi cobaan-cobaan dalam hidup adalah dengan bersabar, karena Allah SWT akan memberi pahala besar sebagai imbalannya.
Marsudi menukilkan firman Allah SWT dalam QS Al-Qashash ayat 54: “Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka.”
“Iya sabar, semoga Allah SWT memberikan pahala berlimpah atas kesabarannya, dan memudahkan segala urusannya,” tutupnya.
Jumlah korban jiwa terus bertambah seiring penyempurnaan pendataan dampak gempa bermagnitudo (M) 5,6 di Cianjur, Jawa Barat. Hingga malam ini pukul 19.34 terhitung 62 orang tewas, pada pukul 22.00 jumlah korban tewas bertambah menjadi 162 orang akibat lindu itu.
“Data terakhir Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada Senin (21/11), pukul 19.34 WIB, mencatat 62 orang meninggal dunia,” kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, dalam keterangan tertulis, Senin (21/11/2022).
Warga meninggal tersebar di Desa Rancagoong di Kecamatan Cilau, Desa Limbagansari di Kecamatan Cianjur, dan Kecamatan Cugenang. Warga mengungsi dilaporkan sebanyak 5.389 orang yang tersebar di beberapa titik.*