Hidayatullah.com– Berbagai kelompok masyarakat Aceh siap menggelar aksi membela ulama kondang Ustadz Abdul Somad (UAS). Aksi tersebut digelar sehubungan dengan dilaporkannya UAS ke polisi terkait dengan video ceramah yang dianggap menistakan agama tertentu.
Aksi ini diagendakan digelar pada Jumat (23/08/2019) siang dengan titik kumpul di Masjid Raya Baitur Rahman, Banda Aceh, Aceh.
“(Aksi) kita laksanakan setelah shalat Jumat di Masjid Raya Baitur Rahman,” ujar salah seorang koordinator lapangan aksi tersebut, Sumardi, kepada hidayatullah.com saat dikonfirmasi, Jumat.
Baca: Penjelasan UAS: Ceramah Saya Khusus Muslim untuk Menjaga Aqidah
Panitia mengajak seluruh pimpinan ormas Islam, organisasi mahasiswa, aktivis, tokoh, dan masyarakat Islam Aceh untuk bergabung dalam unjuk rasa bertajuk Aksi Damai “Bela Ulama” yang tergabung dalam Gerakan Ummat Bela Ulama.
Beratus-ratus orang diperkirakan menghadiri aksi damai tersebut.
“500 orang,” ujar Sumardi saat ditanyakan perkiraan jumlah massa aksi.
Beberapa kelompok melaporkan UAS ke kepolisian terkait video ceramahnya sekitar tiga tahun yang diviralkan baru-baru ini.
Ulama kondang Ustadz Abdul Somad (UAS) menjelaskan bahwa ceramahnya mengenai salib dan patung yang videonya viral di media sosial adalah penjelasan yang disampaikan khusus internal umat Islam.
Selain itu, ceramahnya tersebut dilakukan secara tertutup.
UAS menyampaikan bahwa ceramahnya yang viral itu ia sampaikan di Masjid Agung An-Nur, Pekanbaru, Riau, sekitar tiga tahun lalu.
UAS menjelaskan bahwa penjelasannya mengenai patung itu adalah jawaban atas pertanyaan jamaah, dimanas UAS menjelaskan mengenai aqidah umat Islam.
UAS menjelaskan tentang aqidah tersebut dalam rangka menjaga aqidah kaum Muslimin.
“(Saat itu) saya sedang menjelaskan aqidah seorang Muslim,” jelas UAS di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Jakarta Pusat, Rabu (21/08/2019), didampingi sejumlah pengurus MUI pusat.
Ia menjelaskan ajaran Islam mengenai keberadaan patung, mengutip sebuah dalil yang menjelaskan bahwa sesungguhnya malaikat tidak masuk ke dalam rumah yang ada patungnya.
“Mengapa malaikat tidak mau masuk rumah yang ada patung karena di antara tempat-tempat tinggal jin adalah patung. Oleh sebab itu, penjelasan itu saya jelaskan untuk menjaga aqidah umat Islam. Saya tidak sedang kapasitas perbandingan agam, atau berdebat, atau berdialog, tapi menjelaskan internal umat Islam,” terangnya.
“Itu disampaikan di dalam di tengah komunitas masyarakat Muslim di dalam masjid, di tempat tertutup, di tengah umat Islam dalam kajian khusus Sabtu subuh,” jelasnya, bukan di acara TV, bukan di tabligh akbar, bukan di stadion sepakbola.*