Hidayatullah.com– Lebih dari 160 orang warga Suku Laoje memeluk agama Islam. Suku Laoje mendiami wilayah pedalaman Kecamatan Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Ratusan warga Suku Laoje itu mengikrarkan dua kalimat syahadat secara massal di depan peserta Reuni Akbar Muallaf II di Kecamatan Sidoan, Parigi Moutong.
Direktur Yayasan Dakwah Muallaf Indonesia, Ustadz Insan LS Mokoginta mengatakan, kegiatan syahadat massal itu sudah kelima kalinya digelar.
Ustadz Moko, sapaannya, memimpin jalannya kegiatan itu. Menurutnya, syahadat massal seperti ini jarang terjadi di Indonesia, bahkan di dunia.
“Saya sudah keliling di nusantara bahkan dunia. Biasanya paling banyak 35 sampai 50 orang. Ini pengalaman yang pertama bagi saya,” ujarnya di Kota Palu, Sulteng, semalam, Kamis (03/10/2019).
Dalam kegiatan sebelumnya, September 2018, warga yang bersyahadat jumlahnya 95 orang.
Oleh karena itu, Ustadz Moko mengajak kepada ormas-ormas Islam, para dai, kiai, ulama, ustadz, dan berbagai kalangan masyarakat agar menjaga dakwah di wilayah itu.
“Mari kita saling bergandengan tangan dan saling bersinergi, untuk menjaga dakwah di wilayah tersebut. Jika bukan kita, siapa lagi yang akan menjaga semua itu?” ungkapnya tegas.
Yayasan Muallaf Center Aya Sofya Indonesia dan Gerakan Islam Untuk Semua (GIUS) telah membangun dua mushalla. Hingga saat ini, total warga Suku Laoje yang telah bersyadahat sebanyak lebih dari 500 orang.
“Jarak masjid dan mushalla dari tempat mereka, itu bisa puluhan kilometer. Sehingga, kami bersama Yayasan Aya Sofya dan GIUS, membangun dua mushalla di wilayah atau dusun tempat mereka menetap. Alhamdulillah, salah satu dari dua mushalla tersebut sudah siap digunakan,” terangnya kutip INI-Net semalam.
Ia pun mengajak para dermawan yang ada agar ikut membantu menambah lagi pembangunan mushalla di wilayah pedalan itu, dengan harapan warga Suku Laoje memiliki rumah ibadah di wilayah mereka tinggal.*