Hidayatullah.com—Media Belanda menyebutkan, Ketua Tim Komite Pencari Fakta untuk Kejahatan Perang Israel di PBB Richard Goldstone dikabarkan telah menarik laporan yang berisi kejatan serangan Israel ke Jalur Gaza selama 2008-2009.
Dalam media itu disebutkan, tak ada bukti bahwa Israel melakukan kejahatan perang dalam serangan Gaza tahun 2008-2009. Kesimpulan tersebut adalah hasil penelitian Israel. Dan dengan itu, Richard Goldstone yang juga seorang ahli hukum asal Afrika Selatan diminta menarik laporannya mengenai Yerusalem.
Sebelumnya, dalam artikelnya di Washington Post, Goldstone mengindikasikan bahwa kalau negeri Zionis-Yahudi itu tidak sengaja menargetkan warga sipil “sebagai suatu kebijakan.”
“Saya menyesal bahwa misi pencari fakta kami tidak mempunyai bukti yang menjelaskan keadaan seperti kami duga warga sipil ditargetkan, karena hal itu kemungkinan mempengaruhi penemuan kami mengenai kesengajaan dan kejahatan perang,” kata Goldstone.
Sebagaimana diketahui, laporan Goldstone pernah mengakibatkan dunia internasional geram dan berakibat mengecam desakan menyeret Isael ke Mahkamah Pidana Internasional, Den Haag.
Serangan Zionis-Israel yang telah menewaskan lebih dari 1400 orang, termasuk lebih 500 anak dan perempuan. Dalam laporannya, dikatakan, Zionis dalam perang 22 hari di Jalur Gaza melakukan kejahatan perang dan tindakan anti-kamanusiaan.
Namun Zionis-Israel menolak bekerja sama dengan Goldstone dengan menggelar penyelidikan tersendiri yang melibatkan orang-orang dekatnya.
Parlemen Eropa
Sedangkan secara internasional, laporan Goldstone masih menimbulkan pro-kontra. Anggota parlemen Eropa Daniël van der Stoep dari partai anti-islam Belanda PVV ingin agar Parlemen Eropa secepatnya menarik tuntutan. Partai kanan populis PVV pimpinan Geert Wilders dikenal pro-Zionis-Israel.
Hans van Baalen, anggota Parlemen Eropa dari partai liberal konservatif Belanda VVD – yang juga partai pemerintah terbesar – sependapat dengan PVV. “Saya setuju dengan PVV bahwa laporan Goldstone sepihak, lagipula laporan itu sekarang ditarik lagi oleh penulisnya. Jadi resolusi Parlemen Eropa – yang juga ditentang VVD – harus ditarik.”
Di sisi lain, Van Baalen tak begitu saja percaya bahwa resolusi akan cepat ditarik. Banyak anggota Parlemen Eropa yang terlibat dengan resolusi. Menurut anggota parlemen ini, akan lebih pintar untuk kembali meneliti masalah Gaza berdasarkan pernyataan terbaru Goldstone.
“Buang saja resolusi tua itu dan lihatlah fakta-fakta baru. Mungkin itu akan membongkar banyak hal. Walaupun sayangnya Parlemen Eropa bukan teman Israel.”
Di bawah tekanan
Yang menarik, aktivis pro-Palestina Gretta Duisenberg, janda dari Direktur Bank Sentral Eropa di Belanda mengatakan, Goldstone ditekan untuk menarik kesimpulan sebelumnya.
“Saya tahu Goldstone dimusuhi. Ia bahkan dijuluki yahudi pengkhianat. Ia tak boleh datang ke pesta Bar Mitswa cucunya. Jadi ia benar-benar ditekan.”
Van Baalen tak percaya Goldstone menyerah di bawah tekanan. “Ia lelaki berani. Pada periode apartheid ia memerangi sistem itu di negaranya,” dikutip Radio Nederland.
Sungguh lucu, ribuan orang menjadi korban senjata-senjata kimia dari pesawat Zionis bisa saksikan secara jelas di layar TV masih disebut tidak sengaja.*